News . 23/04/2020, 04:55 WIB

Tidak Perlu Vaksin, Quranic Immunity Solusinya

Penulis : Admin
Editor : Admin

JAKARTA - Leih dari 95% PDP (Pasien Dalam Pengawasan) yang ditangani Nasrullah - Penulis buku Magnet Rezeki dan mengajarkan Keajaiban Alquran untuk kehidupan dinyatakan sembuh dan berhasil pulang. Sebutlah Prof Idrus Paturusi - Guru Besar Universitas Hasanuddin (UNHAS) dan Mantan Rektor yang sembuh pada 3 April lalu.

Tokoh sepak bola Nasional, Andi Darussalam Tabusala juga baru saja dinyatakan sembuh dari covid-19, setelah diisolasi selama 16 hari. Haru biru menghiasi kepulangan Andi Darussalam, karena secara kondisi kesehatan, mantan manajer Timnas Indonesia ini, sangat rentan.

Andi Darussalam sudah berumur 70 tahun, riwayat darah tinggi, diabetes 30 tahun, 15 tahun suntik insulin, operasi ginjal karena CA, 5 tahun cuci darah merupakan riwayat penyakit yang dahsyat. Namun, Allah berkehendak lain, komentator sepakbola yang rutin menghiasi layar kaca di era 1990-an ini, selamat, untuk menjadi bekal keyakinan bagi kita yang masih hidup.

Kedua tokoh besar tersebut mewakili puluhan PDP yang sembuh menggunakan metode penyembuhan Alquran menghadapi Covid-19 ini.

”Saya membimbing mereka konsultasi jarak jauh untuk melakukan terapi menggunakan Alquran. Ada yang dibantu keluarganya, ada juga PDP yang bersangkutan yang berkomunikasi di ruang isolasi. Dan hampir seluruhnya alhamdulillah, atas izin Allah, berhasil sembuh,” jelas Nasrullah melalui keterangan persnya, Rabu (22/4).

Namun, kata Nasrullah ada satu PDP yang tidak tertolong. Abdul Qadir Zaelani, berumur 41 tahun meninggal pada lalu. Nasrullah merasakan kerisauan keluarganya lantran kuburnya pun dirahasiakan. ”Namun sangat terasa, keluarganya bangga dan bersyukur, predikat syahid disandang Abdul Qadir. Dari hampir 30 yang saya bimbing, satu PDP syahid. Angka yang cukup menggembirakan,” tuturnya.

Dari semua keberhasilan itu, maka Nasrullah mengajukan Qur’anic Immunity untuk dijadikan solusi bagi wabah Covid-19. Tentu saja ide ini ditujukan kepada nuslim yang mengimani Alquran sebagai Syifa’ (obat penyembuh, red). Dengan tetap menghormati pemeluk agama lain.

PSBB Versus Herd Immunity

Nasrullah sendiri sudah lima minggu mengurung diri di rumah mengikuti anjuran pemerintah. Secara pribadi, ia menguatkan diri, untuk siap melakukan pengurungan diri ini selama mungkin.

Dan Nasrullah yakin, kalangan menengah yang terbiasa online dan memilki tabungan juga siap tetap berada di rumah lebih lama lagi. Pertanyaannya, apakah semua masyarakat siap? Bagaimana dengan kalangan menengah ke bawah? Yang sebelum PSBB saja sudah menggantungkan kehidupannya pada penghasilan harian.

Nasrullah tertegun dengan bahasan selebriti podcast yang sedang naik daun, Deddy Corbuzier. Di Channel Youtube-nya, video yang diunggah 20 April 2020, nampak kegalauan yang teramat sangat antara beliau dan tamunya.

Dalam wawancara itu, Nasrullah menangkap kegalauannya lebih ke potensi kerusuhan, yang bisa meledak kapan saja. Dan ia yakin, itu juga yang berada di fikiran banyak orang. Di media mainstream pun sudah mulai ada berita-berita keharuan, keluarga yang tidak bisa makan berhari-hari.

”Kita pun memahami pemerintah, yang memang dengan pilihan terbatas, akhirnya harus menetapkan PSBB sebagai solusi. Pembatasan Sosial Berskala Besar ini dipilih, untuk tidak membebani keuangan pemerintah yang memang tidak-lega keuangannya,” terang Nasrullah.

Pekerjaan rumhanya adalah, harus disiapkan dampak pada masyarakat lapar yang tidak bisa dikendalikan fikiran gelapnya. Yang saat hanya di rumah saja mendengarkan tangisan demi tangisan anak yang kelaparan.

Dulu jumlahnya masih bisa terukur, namun di masa Covid-19 ini jumlahnya meledak, dan dalam beberapa bulan ke depan, makin tidak bisa diprediksi. Sebelum Covid-19, kalangan menengah juga bisa menjadi mitra pemerintah dalam berdonasi. Tapi di masa Covid-19, kalangan menengahpun terdampak. PHK besar-besaran sudah di depan mata.

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com