PANGKEP - Produksi gabah meningkat pada musim panen kali ini. Harga gabah juga naik. Plt Kadis Pertanian Andi Sadda, mengatakan, pada 2019 produksi padi berkisar 4-6 ton, kini produksinya meningkat menjadi 7 ton per hektare.
"Selain produksi meningkat, juga masalah harga di tingkat petani yang melonjak menjadi Rp4.900 per kilogram yang sebelumnya hanya Rp 4.300 per kilogramnya," paparnya saat ditemui, Selasa, 21 April
Lebih lanjut disampaikan, petani masih bisa tersenyum di tengah pandemi Covid-19. Ia mengatakan petani di Pangkep tidak banyak merasakan dampak dari pandemi virus ini.
"Tidak terlalu berdampak terhadap petani, sebab usia pertanamannya sudah menjelang panen. Sehingga tidak banyak lagi membutuhkan biaya, kecuali biaya panen saja," bebernya.
Pada pekan ketiga April ini, Pangkep memasuki musim panen padi dengan luasan mencapai 16.732 hektare. Tersebar pada sembilan kecamatan daratan dan pegunungan.
"Sedangkan untuk musim gaduh diharapkan dapat cepat dilaksanakan dengan luasannya separuh dari musim sebelumnya," tambahnya.
Senada dengan itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangkep, Farida, menanambahkan, stok pangan juga tersedia 51 ton beras yang di gudang Bulog. Sementara pihaknya juga menyediakan 10 ton cadangan pangan.
"Stok beras kita masih aman sampai tiga bulan ke depan, sejumlah daerah yang memang rawan kekurangan pangan, itu sudah kita salurkan pekan lalu," ujarnya.
Ia juga menjelaskan bahwa kini stok pangan utamanya beras akan tetap terpenuhi sebab petani juga memasuki masa panennya saat ini. "Cadangan pangan saat ini ada sekira 60 ton. Insya Allah, pangan Pangkep aman," ucapnya. (fit/dir)