News . 21/04/2020, 12:33 WIB

Kartini Lawan Pandemi

Penulis : Admin
Editor : Admin

PERJUANGAN Kartini saat ini tak sekedar memperjuangkan emansipasi, tuai prestasi, namun berjuang melawan pandemi.

Pendemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) bagaikan badai yang seakan menyapu isi bumi. Kondisi inilah yang menjadi perhatian masyarakat dunia. Tak terkecuali di Indonesia dan khususnya Kota Prabumulih, Sumatera Selatan (Sumsel).

Butuh semangat semua komponen dalam memerangi, mencegah dan memutus mata rantai penularan Covid-19 di Kota Nanas ini. Dan saat inilah Kartini Prabumulih terpanggil dalam menghadapinya.

Ya, di baris terdepan memerangi covid 19, tim gugus tugas tak hanya beranggotakan kaum hawa. Beberapa diantaranya adalah Kartini Prabumulih.

Perjuangan tim medis dalam memerangi pandemi covid-19 begitu berat, konsekuensi berpisah dengan keluarga meski hanya sementara harus ia rasakan. Belum lagi ada rasa khawatir akan terinfeksi, meski itu hanya kadang-kadang menghantui.

Dimoment Kartini yang jatuh tepat tanggal 21 April, tim “kartini” kesehatan yang berjuang melawan pandemi berharap agar pandemi covid 19 segera berakhir.

Dr Fitri Halim yang bertugas sebagai gugus tugas covid 19 Puskesmas Delinom, mengajak masyarakat mematuhi anjuran pemerintah untuk menggunakan masker, mencuci tangah dan menjaga jarak. Seruan itu ia sampaikan, lantaran tim gugus, tim dokter bukanlah garda terdepan dalam menghadapi covid-19.

“Kalau mereka bilang petugas kesehatan garda terdepan, kami bukan paling depan. Yang garda terdepan adalah masyarkat sendiri. Kami (petugas medis) hanya sisa perjuangan setelah mereka berjuang.Maka dari itu kami mengajak semua masyarakat, ikuti anjuran pemerintah. Bila tidak sepert itu tidak akan selesai,” tegas dr Fitri dibincangi Prabumulih Pos melalui sambungan telpon kemarin (20/4).

Suka duka selama menjalankan tugas kata Fitri sudah tentu dirasakan oleh tim gugus selama bertugas. Salah satu yang dirasakan petugas selama dilapangan ungkap Fitri, harus merasakan sesak nafas saat menggunakan Alat Pelindung Diri (APD). “Semua tertutup jadi sesak, kita lemas karena oksigen tidak lancar. Itu kita gunakan turun memantau ODP, PDP,” ungkap ibu tiga anak ini.

Belum lagi kata dia selama menjalankan tugas, tak semua masyarakat khususnya ODP atau PDP menerima keberadaan tim medis. “Namanya masyarakat,tidak semua menerima tapi kami tetap menjalankan tugas dengan harapan semua berkahir,” ucapnya.

Rasa khawatir lanjut dr Fitri sudah tentu ada, hanya saja hal itu harus dikesampingkan. Karena itulah, setiap pulang tugas tim medis memastikan kondisi bersih sebelum tiba di rumah terlebih bila pulang harus bertemua anak-anak.

“Kami tetap harus jaga kesehatan seperti yang disarankan juga. Jadi kalau sampai ke rumah sebelum pulang kami membersihkan diri di Puskesmas. Bawa pakaian ganti, setiba dirumah pulang lewat belakang mandi lagi pakaian langsung dicuci,” tukas perempuan kelahiran Medan 13 Maret 1982 ini.(08)

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com