JAKARTA - Tindakan tegas terukur diambil polisi terhadap perampok swalayan di bilangan Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (16/4) dini hari. Satu dari empat kawanan perampokan ini tewas ditembus timah panas petugas.
Uang sebesar Rp 50 juta serta sejumlah produk jualan swalayan ini raib dibawa satu pelaku yang berhasil melarikan diri dengan mobil.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengungkapkan, aksi perampokan yang terjadi sekitar pukul 03.00 WIB di minimarket Alfamart Jalan Al Wusto RT09/07 ini dipergoki pihaknya yang tengah berpatroli. Kala itu, petugas Unit Reserse Kriminal Polsek Duren Sawit mencurigai mobil terparkir di depan minimarket.
Dari kejauhan nampak gembok swalayan tersebut rusak. Begitu akan dihampiri, sontak mobil tersebut dinyalakan dan dibawa kabur pengemudinya. Ternyata, tiga kawanan perampok masih berada dalam swalayan. Ketiga orang pelaku tersebut keluar sambil membawa barang jarahan mereka.
Tembakan peringatan diberikan agar kawanan itu menyerah, namun dihiraukan. Pelaku yang diketahui bernama Yusuf Sudirman, warga Kelurahan Marga Sekampung, Lampung Timur, justru melawan petugas dengan senjata tajam.
"Sehingga dengan tindakan tegas terukur dengan standar operasional yang ada setelah dilakukan tembakan peringatan tetap melawan petugas dilakukan penembakan ke yang bersangkutan ya," kata Yusri kepada wartawan, Kamis (16/4).
Yusuf tewas ditembak polisi. Dua rekannya yang lain, Ali Akbar (32) dan Ali Rudini (45) menyerah dan diringkus polisi. Sementara pelaku bernama Andi sudah lebih dulu kabur membawa kendaraan yang diduga berisi sebagian barang curian.
"Kita juga akan bongkar apakah pelaku-pelaku ini residivis atau memang spesialis perampokan di tempat-tempat ini, masih kita dalami semua," imbuh Yusri.
Polisi menaksir kerugian akibat aksi perampokan itu mencapai Rp150 juta. "Barang bukti diamankan barang hasil curian saat itu, total kerugian sekitar Rp150 juta," tukasnya.
Ditambahkan Kapolsek Duren Sawit Kompol Agus Sumarno, para pelaku masuk ke minimarket dengan membobol pintu.
"Mereka masuk ke dalam toko menggunakan gunting kapal dan merusak engsel pintu toko," katanya.
Tindakan tegas di tengah wabah memang perlu dilakukan. Namun, menurut pengamat kepolisian Bambang Rukminto, tindakan itu harus sesuai prosedur.
"Tindakan tegas aparat kepolisian harus tetap terukur. Artinya harus tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah dan taat SOP. Jangan sampai tindakan tegas tersebut salah sasaran," katanya dihubungi FIN, Kamis (16/4).
Bambang menambahkan, sebagian kejahatan yang terjadi belakangan ini merupakan akibat kondisi ekonomi di tengah wabah virus corona.
"Jangan sampai pelaku kejahatan akibat dampak ekonomi ditindak tegas, tetapi pelaku kriminal yang residivis malah dibiarkan," tukasnya.