NEWCASTLE - Para saudagar Arab mulai semakin banyak yang membidik usaha klub sepak bola, terutama di Inggris. Seperti halnya Manchester City yang dibeli pangeran minyak Uni Emirat Arab. Kendati tengah dalam pandemi korona, keluarga Kerajaan Saudi Arabia berniat membeli 80 persen saham milik Newcastle United, demikian yang diberitakan Skysports, Rabu (15/4).
Dengan begitu, sepak terjang Mike Ashley sebagai pemilik Newcastle United selama 13 tahun akan segera berakhir. Ya, Ashley dikabarkan akan menjual The Magpies, julukan Newcastle kepada Saudi Public Investment Fund (PIF), sebuah perusahaan investasi milik Pangeran Arab Saudi, Mohammed bin Salman.
Ada kemungkinan Newcastle bakal diubah menjadi Manchester City kedua lewat gelontoran belanja pemain yang fantastis. Bukan tanpa alasan, track record PIF cukup piawai dalam menjaga investasinya. Mereka adalah satu dari sekian perusahaan yang menggelontorkan dananya dalam pengembangan mobil listrik Tesla milik Elon Musk.
Dalam ulasannya, Sky Sports melaporkan perihal penjualan ini usai munculnya dokumen legal di Companies House Inggris yang mempersoalkan kesepakatan penjualan antara Ashley dan PCP Capital Partners. Dalam dokumen itu tertulis bahwa Ashley akan menjual kepemilikannya di Newcastle kepada firma tersebut.
Diketahui, PCP Capital Partners merupakan perusahaan milik Amanda Staveley. Ya, bagi para suporter nama Staveley sudah tak asing didengar sejak niatnya mengakuisisi Newcastle pada awal 2018 silam. Ternyata, rasa penasaran Steveley tak berhenti di situ saja. Awal Januari 2020 lalu, Staveley menggandeng PIF kembali mencoba untuk membeli Newcastle dari Ashley. Sayangnya, Ashley masih menahan harga sebesar GBP 340 juta yang masih dianggap terlalu tinggi bagi Steveley.
Pandemi korona yang menunda Liga Premier ternyata membawa angin segar bagi Steveley. Negosiasi saat ini dikabarkan berhasil karena Ashley bersedia untuk melepas Newcastle di angka GBP 300 juta. "Sudah jelas bahwa harga Newcastle turun akibat pandemi virus korona," tulis Sky Sports.
Harga penjualan tersebut membuat PIF akan menguasai 80 persen kepemilikan saham Newcastle. Sementara 10 persen lainnya, masing-masing dipegang Staveley oleh dua kakak-beradik pengusaha Britania Raya, David dan Simon Reuben. "Kendati begitu, Sky Sports meyakini bahwa Staveley-lah yang bakal mengontrol Newcastle United. Dengan begitu, bisa dibilang bahwa perempuan berusia 47 tahun itulah yang bakal menjadi Presiden Newcastle berikutnya," tulis Sky Sports.
Kehadiran investor diyakini akan membawa kabar gembira bagi fans Newcastle. Mimpi mereka untuk menggeser Mike Ashley akhirnya bisa terwujud. Bos ritel di Inggris Utara itu memang tak mendapat sambutan hangat di mata suporter. Sebelumnya, pria 55 tahun itu pernah memecat beberapa pelatih yang dianggap sukses, salah satunya legenda klub, Kevin Keegan.
Ashley juga sempat mengubah nama stadion Newcastle dari St. James' Park menjadi Sports Direct Arena. Ini ia lakukan karena nama St. James' Park dianggap kolot secara marketing. Suntikan dana tentu akan mengatrol prestasi The Magpies yang hingga kini jauh dari kata bagus. Mereka bahkan dua kali terdegradasi, yakni tahun 2009 dan 2016. (fin/tgr)