PBSI Tunggu Restu BWF

fin.co.id - 16/04/2020, 06:15 WIB

PBSI Tunggu Restu BWF

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Covid-19 membuat semua turnamen bulu tangkis dunia rontok satu demi satu. Termasuk nasib gelaran Piala Thomas dan Uber yang rencananya akan dihelat di Kopenhagen, Denmark, Agustus mendatang. Larangan keramaian dikeluarkan Pemerintah Denmark tak kunjung dicabut mengingat jumlah penderita korona di negara Eropa Utara itu terus bertambah. Alhasil, even akbar yang dijadwalkan pada 15-23 Agustus terancam batal.

Seandainya Piala Thomas dan Uber diundur dari Agustus, maka tak menutup kemungkinan akan terjadi penjadwalan ulang turnamen-turnamen internasional lainnya termasuk turnamen Blibli Indonesia Open 2020 (BIO) BWF World Tour Super 1000.

Di Indonesia, suasana tidur para Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) dan atletnya dibuat tak nyenyak. Ya, mereka tengah dilanda kecemasan menanti jawaban federasi bulutangkis dunia (Badminton World Federation/BWF) tentang penjadwalan ulang turnamen Indonesia Open. Seperti yang pernah disampaikan, PP PBSI mengajukan BIO untuk dipindah ke bulan September 2020. "Hingga saat ini BWF masih belum menentukan bagaimana kelanjutan event yang di-suspend. Jadi kami masih terus menunggu keputusannya, sambil mempersiapkan apa yang bisa disiapkan panitia di sini," kata Sekretaris Jenderal PP PBSI, Achmad Budiharto.

"Update terbaru adalah kami secara resmi sudah menyampaikan kepada pihak Istora bahwa event pasti akan ditunda dari jadwal awal. Dintunda sampai kapan, kami sudah infokan bahwa kami masih menunggu keputusan BWF dan pihak Istora mengerti keadaannya," ujar Budiharto memberikan informasi mengenai antisipasi panitia penyelenggara atas ketersediaan lokasi penyelenggaraan BIO 2020 yaitu Istora Senayan.

Budiharto mangatakan, PP PBSI terus menjalin komunikasi dengan manajemen Istora untuk mencari waktu yang tepat menyelenggarakan BIO. "Reservasi Istora ternyata cukup padat akibat banyak event yang ditunda. Kami minta dibuatkan beberapa alternatif ke manajemen Istora, kira-kira dari September sampai Desember. Nanti akan kami sampaikan ini ke BWF, mana yang cocok jadwalnya," ungkap Budiharto yang dilansir dari siaran resmi PBSI, Rabu (15/4).

Sementara itu, di bulan September, Indonesia punya satu turnamen level Super 100 yaitu Indonesia Masters. Kepastian mengenai turnamen ini pun masih belum bisa disampaikan oleh Budiharto. "Ini juga akan jadi keputusan BWF nantinya, BWF akan pertimbangkan semua aspeknya, kami tidak punya pilihan. Apapun yang diputuskan BWF, itu yang terbaik, tapi sampai saat ini belum ada pembicaraan masalah ini," jelas Budiharto.

Indonesia rencananya juga akan menjadi tuan rumah untuk beberapa turnamen internasional yaitu Pembangunan Jaya Raya Junior Grand Prix 2020 (18-23 Agustus), Victor Exist Jakarta Open Junior International Series 2020 (8-13 September) dan Indonesia International Challenge 2020 (20-25 Oktober). Namun PP PBSI akan menkonfirmasi waktu penyelenggaraan turnamen-turnamen ini bersama BWF dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi terkait wabah Covid-19. (gie/fin/tgr)

Admin
Penulis