News . 14/04/2020, 22:08 WIB
JAKARTA- Pegiat media sosial, Denny Siregar ikut protes terkait surat kontroversi dari staf khusus milenial Presiden Joko Widodo, Andi Taufan Garuda Putra.
Surat Andi Taufan itu diketahui, menggunakan kop Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. "Woi, stafsus milenial, urusan perusahaan elu ma urusan negara jangan disatuin." Tulis Denny Siregar di akun twitternya, Selasa (14/4).
Denny Siregar menilai, Andi Taufan telah mencoreng nama baik Presiden. "Gak usah sok-sokan pakai kop surat kabinet. Elu itu mencoreng nama Presiden lu, tau gak," katanya menambahkan.
Hal yang sama dicuit oleh kader Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean. Ferdinand bahkan meminta Andi Taufan mundur.
"Yang harus anda ketahui wahai Andi Taufan, BERBUAT BAIK ITU TIDAK BOLEH DENGAN CARA YANG SALAH. Ini negara bukan bukan perusahaan pribadi anda. MUNDURLAH,"
Andi Taufan Garuda Putra, akhirnya mengklarifikasi suratnya yang di tujukan kepada seluruh camat di Indonesia itu.
Surat bernomor 003/S-SKP-ATGP/IV/2020 tersebut menyampaikan kerja sama antara dirinya selaku Staf Khusus Presiden, PT Amartha Mikro Fintek (Amartha), dan Kementerian Desa PDTT terkait pendampingan relawan desa lawan Covid-19.
Dalam surat tersebut, Andi menyampaikan bahwa dirinya telah mendapat komitmen dari Amartha untuk melakukan pendampingan edukasi Covid-19 dan pendataan kebutuhan alat pelindung diri (APD) puskesmas.
"Saya mohon maaf atas hal ini dan menarik kembali surat tersebut," ujar Andi dalam klarifikasinya, pada Selasa (14/4).
Surat tersebut sempat menjadi polemik di sosial media. Sebab Andi merupakan pendiri sekaligus CEO dari Amartha. (dal/fin).
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com