News . 09/04/2020, 06:54 WIB
MANCHESTER - Penolakan Alexis Sanchez atas usulan pemotongan gajinya jika kembali dari Inter Milan membuat internal Manchester United goyah. Tidur nyenyak sang manajer Ole Gunnar Solskjaer bakal terganggu. Pasalnya, setelah Serie A ditunda tanpa batas waktu membuat United terpaksa menerima kembali Sanchez ke Old Trafford.
Di sisi lain, Inter enggan mempermanenkan penyerang asal Cile tersebut. Sialnya, United wajib menanggung beban gaji Sanchez yang disebut mencapai GBP 500 ribu atau Rp10 miliar lebih per pekan di musim depan. Mau tak mau, Setan Merah diprediksi bakal memasukkan nama Sanchez ke dalam daftar pemain yang akan dilego musim depan.
Sayangnya, persoalan tak selesai sampai di situ saja. Dilansir dari The Sun, United akan kesulitan mencari klub lain yang mau menggunakan jasa Sanchez dengan syarat sang pemain meminta gaji yang nilainya sama saat bersama United. Peluang terakhir adalah menjual Sanchez ke klub Liga Super Cina. Apalagi, dalam beberapa tahun klub raksasa di sana telah memberi iming-iming gaji pesepakbola kelas dunia di atas gaji Liga Eropa. "Pertanyaannya kemudian, apakah Sanchez akan mau bermain di level Asia apalagi di tengah negeri yang baru saja jadi episentrum virus korona itu," tulis The Sun.
Ya, virus korona membuat United belum mau jor-joran belanja pemain. Sama halnya dengan permintaan klub, Solskjaer kini lebih menginvestasikan perhatiannya untuk pengembangan pemain akademi dan wonderkid di skuatnya musim depan. Di tengah karantina, Liga Inggris menjadi bahan cercaan media dan netizen karena sejumlah pemainnya menolak gajinya disunat.
Namun ini tidak membuat Solskjaer, terkejut. Sebab, ia merasa bahwa mereka memang sasaran yang mudah dibidik oleh publik saat ini. "Di saat yang sulit, kami harus memahami bahwa pekerjaan ini selalu jadi bidikan kekesalan seseorang," ujarnya dilansir dari Dailymail.
Sejatinya Solskjaer memahami fenomena ini. Namun, ia tetap merasa para pemain tidak diperlakukan secara adil. Sebab, ia tahu sudah ada banyak pemain yang sudah memainkan perannya di tengah pandemi ini. "Para pemain sudah memberikan banyak waktu untuk membuka ruang dari diskusi (pemotongan gaji), tapi ini bukan saatnya nyinyir," katanya.
"Mereka (pemain) juga harus diperlakukan adil. Saya dan pemain lainnya masih mencari cara untuk membantu NHS (badan kesehatan Inggris) keluar dari pandemi ini," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Manchester United menjadi klub Inggris pertama yang berencana memangkas upah pemain untuk membantu perang melawan virus Corona. Dana yang terkumpul diperkirakan mencapai 3,5 juta poundsterling atau sekitar Rp 70,8 miliar. Kapten MU Harry Maguire dikabarkan meminta rekan-rekan setimnya menerima ajakan manajemen untuk memotong 30 persen gaji. Hasil donasi tersebut nantinya disalurkan ke beberapa rumah sakit di Manchester. (fin/tgr)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com