JAKARTA - Hujan lebat disertai petir masih akan terjadi pekan ini. Masyarakat pun diharapkan waspada atas potensi bahaya yang ditimbulkan.
Kabag Humas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Taufan Maulana mengatakan pihaknya memprediksi potensi hujan disertai petir akan melanda sejumlah wilayah Indonesia. Hujan lebat disertai angin kencang dan petir diperkirakan akan terjadi hingga Jumat (3/4).
"Kami mengimbau masyarakat yang berdomisili atau sedang berada di beberapa wilayah yang berpotensi hujan lebat hingga disertai angin kencang dan petir/kilat untuk selalu berhati-hati ketika beraktivitas di luar ruang, serta persiapkan diri dengan peralatan antisipasi hujan," katanya dalam keterangan tertulisnya, Rabu (1/4).
Dijelaskannya, berdasarkan pantauan BMKG, daerah sirkulasi siklonik terpantau di Samudera Hindia Barat Daya Banten, Laut Jawa bagian Timur, Selat Karimata dan di Laut Banda.
BACA JUGA: Shireen Sungkar Syok Covid-19 Menyebar Cepat
"Terpantau juga konvergensi memanjang dari Laut Maluku, Laut Seram, hingga Papua Barat, serta di Papua bagian Utara yang memberikan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut," jelasnya.Menurutnya, labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal terdapat di Aceh, Sumatera Utara, Jambi, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.
Berdasarkan data tersebut, wilayah yang berpotensi dilanda hujan lebat pada Kamis (2/4) adalah Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara.
"Pada Jumat (3/4), wilayah Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Bali, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara juga masih berpotensi dilanda hujan Lebat," katanya.
Ditambahkananya, untuk hujan lebat disertai angin kencang berpotensi terjadi di wilayah Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Sumatera Selatan, Jambi, Jawa Barat, Jabodetabek, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua pada Kamis (2/4).
BACA JUGA: Kakek dan Cucu Tewas Tertimbun Longsor
"Sedangkan pada Jumat (3/4), hujan lebat disertai angin kencang dan petir berpotensi melanda Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jabodetabek, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTT, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Maluku dan Papua," bebernya.Sementara itu, analis cuaca BMKG Stasiun Meterologi Tunggul Wulung Cilacap, Jawa Tengah (Jateng), Rendi Krisnawan memprediksi wilayah Jateng bagian selatan dan pegunungan tengah memasuki masa transisi dari musim hujan menuju awal musim kemarau 2020.
"Berdasarkan peta prakiraan deterministik curah hujan yang dikeluarkan BMKG Stasiun Klimatologi Semarang, curah hujan per dasarian atau 10 harian pada bulan April di wilayah Jateng, khususnya bagian selatan dan pegunungan tengah rata-rata masuk kategori menengah dan cenderung menurun," katanya dalam keterangannya.
Dijelaskannya, curah hujan dasarian pertama April di sebagian wilayah Jateng bagian selatan dan pegunungan tengah seperti sebagian kecil Banyumas sebelah utara hingga timur, Purbalingga, sebagian besar Banjarnegara, dan sebagian besar Kebumen diprakirakan berkisar 101-150 milimeter.
"Sementara curah hujan di sebagian besar Cilacap, sebagian besar Banyumas, sebagian kecil Banjarnegara sebelah timur laut, pesisir selatan Kebumen, dan Purworejo diprakirakan berkisar 75-100 milimeter, sedangkan di sebagian pesisir selatan Cilacap diprakirakan berkisar 51-75 milimeter," ungkapnya.
BACA JUGA: Satu Bulan Perang Lawan Corona, Italia Berkabung atas Tewasnya 12.428 Jiwa
Dia melanjutkan, curah hujan pada dasarian kedua April di sebagian besar wilayah Jateng bagian selatan dan pegunungan tengah diprakirakan berkisar 75-100 milimeter, sedangkan di sebagian pesisir selatan Cilacap dan sebagian kecil pesisir selatan Purworejo diprakirakan berkisar 51-75 milimeter."Curah hujan pada dasarian ketiga April di wilayah Jateng bagian selatan dan pegunungan tengah secara umum sama seperti dasarian kedua. Hanya saja, untuk sebagian besar Cilacap sebelah timur dan pesisir selatan Cilacap, sebagian kecil pesisir selatan Kebumen terutama sebelah barat, serta pesisir selatan Purworejo diprakirakan berkisar 51-75 milimeter," kata Rendi.
Ia mengatakan berdasarkan peta prakiraan deterministik curah hujan tersebut, wilayah Jateng bagian selatan dan pegunungan tengah Jateng pada bulan April diprakirakan memasuki masa transisi dari musim hujan menuju musim kemarau.
Menurutnya, awal musim kemarau di sebagian besar wilayah Jateng selatan dan pegunungan tengah Jateng diprakirakan akan berlangsung pada dasarian ketiga bulan Mei, sedangkan wilayah lainnya pada dasarian pertama bulan Juni.