Sujiatmi semasa hidupnya tetap tidak berhenti menularkan prinsipnya agar Jokowi tidak melakukan hal aneh-aneh dengan kepercayaan yang sudah diberikan rakyat dan Allah SWT.
Ia merupakan sosok yang tak pernah bosan mengingatkan Jokowi bahwa setelah terpilih menjadi Presiden, Jokowi bukan lagi hanya menjadi milik keluarga melainkan juga menjadi milik bangsa Indonesia.
Layaknya orang tua pada umumnya, Sujiatmi juga selalu mendoakan segala urusan anak-anaknya.
Ini juga terlihat saat Jokowi mencalonkan diri sebagai Presiden RI pada 2014. Sujiatmi bersama keluarga besar menggagas acara doa bersama dengan anak yatim, agar putranya tersebut dapat menghadapi segala macam tantangan dalam pencalonan sebagai Presiden RI.
”Dengan berdoa bersama anak-anak yatim ini, semoga kemenangan Jokowi-JK tercapai,” tutur Sujiatmi kala itu.
Dan jauh sebelum Jokowi mencalonkan diri sebagai Presiden, Sujiatmi selalu menekankan apapun hasilnya semuanya merupakan pemberian dari Allah SWT yang harus selalu disyukuri.
”Pesan saya, semoga Jokowi bisa menghadapi segala macam tantangan yang ada dengan tenang dan damai. Sebagai orang tua, tentu saya wajib optimistis bahwa Jokowi akan memenangi Pilpres 2014,” ujarnya saat itu.
Saat putranya didera berbagai macam fitnah saat Pilpres 2014, Sujiatmi sama sekali tidak menunjukkan kemarahannya. Yang bersangkutan justru dengan ramah mendoakan orang-orang yang memfitnah putranya agar segera sadar dan mendapatkan bimbingan dari Allah SWT.
”Saya mendoakan orang yang memfitnah mendapat pembimbingan dari Allah SWT karena yang dituduhkan tidak ada buktinya dan keluarga saya tidak ada yang terlibat,” kata dia.
Menurut Sujiatmi, seseorang yang sedang dilanda persoalan artinya orang tersebut sedang kesusahan, sehingga tidak perlu ditambah kesusahannya. Dalam perannya sebagai orang tua, Sujiatmi dan suaminya selalu juga menunjukkan sikap pekerja keras. Betapa sulitnya dalam berusaha, mereka tak pernah berkeluh kesah di depan anak-anak.
Sujiatmi juga dikenal sebagai sosok ibu yang tegas kepada anak-anaknya dan selalu memegang prinsip. Dalam rumah tangganya, Sujiatmi memegang peran penting mendidik dan mengarahkan anak-anaknya dalam kedisiplinan.
Salah satu prinsip yang diajarkan Sujiatmi kepada anak-anaknya, yaitu kejujuran harus dipegang. Bagi Sujiatmi, apapun pekerjaan anak-anaknya, kejujuran harus diutamakan, selain juga kerja keras dan keikhlasan. Sujiatmi juga berpesan kepada putra-putrinya agar jangan sekali-kali mengambil yang bukan menjadi haknya.
Saat muda, Sujiatmi dan suami, tidak berhasil lulus sekolah. Oleh karena itu, Sujiatmi memiliki tekad agar anak-anaknya dapat lulus perguruan tinggi. Oleh karena ibunya selalu memegang prinsip, Jokowi dan adik-adiknya pun selalu patuh dengan arahan Sujiatmi.
Dalam mendidik anak-anaknya, Sujiatmi juga tidak mudah menjanjikan imbalan atau iming-iming, sehingga anak-anaknya juga tidak mudah merengek-rengek kepada orang tua. Meskipun tegas dalam mendidik anak, Sujiatmi juga sangat pengertian terhadap anak-anaknya.
Kesabarannya dalam mendidik putra-putrinya telah membuahkan hasil. Indonesia memiliki putra terbaik untuk mengabdi demi bangsa ini. Terima kasih, Sugeng Tindak Eyang. (dbs/ful)