News . 22/03/2020, 09:14 WIB

Langgar Karantina, Luka Jovic Minta Maaf

Penulis : Admin
Editor : Admin

BELGRADE - Jadi sorotan usai melanggar masa karantina di Serbia sekembalinya dari Spanyol, penyerang Real Madrid Luka Jovic meminta maaf. Hal ini bermula dari sentilan Perdana Menteri Serbia, Ana Brnabic, yang mengkritisi aksi pesepak bola, yang belum satu tahun bergabung bersama klub raksasa Spanyol tersebut.

Pemain bernomor punggung 18 itu diketahui, tertangkap basah sedang berjalan kaki di jalanan ibu kota Serbia, Belgrade. Dia baru saja merayakan pesta ulang tahun sang kekasih. Ini adalah aktifitas yang pantang untuk dilakukan warga sipil, di tengah wabah COVID-19 yang kian meresahkan.

Namun, eks pemain Benfica itu menekankan apa yang dilakukannya adalah di luar dari sepengetahuannya. Dia tidak menyadari adanya perbedaan protokol kesehatan yang diterapkan kedua negara.

“Pertama-tama, saya sangat menyesal. Ini jadi perbincangan panas di Serbia dalam beberapa hari terakhir. Saya minta maaf karena menjadi pusat pemberitaan,” kata Luka Jovic seperti dikutip Marca, Sabtu (21/3).

Pesepak bola berusia 22 tahun kelahiran Bijeljina, Bosnia dan Herzegovina itu menyadari betul dirinya dalam keadaan sehat. “Saya melanggar masa karantina lantaran tidak menyadari akan adanya aturan-aturan tersebut. Saya tahu hal ini sangat sulit untuk dipercaya. Namun itulah kenyataannya. Di Spanyol dan Italia, orang diperbolehkan keluar membuang sampah, ke apotik atau berbelanja. Saya pikir begitu pula di Serbia,” terangnya.

Menurutnya , akar masalah dari kasus tersebut adalah tentang kurangnya informasi protokol kesehatan yang berlaku di Serbia saat ini. Terlebih mereka yang menghabiskan aktivitas lebih banyak di luar negeri. Meski begitu, dia siap bertanggungjawab atas kelalaiannya.

“Saya sadar sudah salah. Karena tidak menyadari betul peraturan yang berlaku di sini. Namun Saya rasa penting pula untuk menjelaskan. Khususnya pada orang yang baru kembali dari luar negeri. Saya siap untuk menerima konsekuensi atas perbuatan saya,” tegas pria bertinggi badan 182 sentimeter tersebut.

Selain Perdana Menteri Ana Brnabic, Presiden Serbia Aleksandar Vucic juga menyuarakan kekecewaannya terhadap sang pemain. Pria berusia 50 tahun itu menyatakan, jika saja pelanggaran itu kembali dilakukan, pihak yang berwajib akan bertindak sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

“Jika  Luka Jovic meninggalkan apartemennya lagi, maka dia akan ditahan. Saya rasa, Luka Jovic sudah menyadari kesalahannya. Namun perlu saya tekankan bahwa nyawa rakyat Serbia, lebih penting dari pundi-pundi emasnya,” tegas Vucic.(ruf/fin/rh)

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com