”Jadi zat klorokuin (chloroquine) punya antimalaria sekaligus punya aktivitas antivirus. Obat itu juga dipelajari untuk pengobatan HIV. Meski belum diketahui apakah bisa untuk virus apa saja, tapi yang jelas zat itu pernah diteliti juga punya aktivitas anti-HIV,” katanya ketika dihubungi dari Jakarta, Sabtu (22/2/2020).
Ahli kesehatan Cina sebelumnya mengumumkan telah menemukan cara baru dalam menangani pasien Covid-19 dan menyatakan bahwa penggunaan obat antimalaria lebih efektif untuk merawat pasien Covid-19. (dbs/ful)
BACA JUGA: E-PAPER FAJAR INDONESIA NETWORK
[caption id="attachment_445340" align="alignleft" width="696"]
EPaper Koran Fajar Indonesia Network Edisi 21 Maret 2020[/caption]