AKHIRNYA CHLOROQUINE DAN AVIGAN DIBAGI

fin.co.id - 22/03/2020, 00:13 WIB

AKHIRNYA CHLOROQUINE DAN AVIGAN DIBAGI

https://www.youtube.com/watch?v=Eh7cRBys6JU

Maka,  sambung dia, jangan lagi ada persepsi yang salah menganggap obat tersebut adalah jalan keluar untuk mencegah infeksi penyakit yang menyerang sistem pernapasan itu.

Dia meminta masyarakat tidak berbondong-bondong untuk membeli dan menyimpan obat itu di rumah, berpikir dapat membantu pencegahan Covid-19.

Sebelumnya, pemerintah mengatakan telah memesan 2 juta avigan setelah sebelumnya mendatangkan 5.000 butir. Untuk klorokuin pemerintah sudah menyiapkan 3 juta butir obat tersebut.

Terkait dengan update jumlah korban Covid-19, Yuri menjelaskan kasus konfirmasi positif sampai tanggal 21 Maret. Ada penambahan kasus baru sebanyak 81 orang, sehingga total kasus adalah 450 orang.

Artinya penambahan jumlah kasus yang sudah dua kali dinyatakan pemeriksaannya negatif, klinisnya sudah membaik, dan sudah dinyatakan sembuh, sebanyak empat orang.

Sehingga total yang sudah bisa sembuh dan boleh pulang adalah 20 orang. Kemudian ada penambahan kasus kematian sebanyak 6 orang sehingga totalnya adalah 38 orang.

Terpisah Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyampaikan bahwa obat-obatan untuk penanganan Covid-19 akan terus dipasok sesuaikan kebutuhan rumah sakit rujukan.

”Ada dua yang disebutkan Pak Jokowi (Presiden RI), yakni Chloroquine dan Avigan, kebetulan yang diproduksi BUMN adalah Chloroquine,” ujar Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga di Jakarta, Sabtu (21/3).

BACA JUGAAPBN DIPANGKAS!

Chloroquine itu diproduksi oleh BUMN Farmasi, yakni PT Kimia Farma (Persero) Tbk sehingga tidak perlu melakukan impor obat tersebut. ”Kalaupun impor sifatnya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Tapi kalau Avigan memang belum produksi di Indonesia,” terangnya.

Ia menambahkan Chloroquine akan dipasok ke sejumlah rumah sakit yang menjadi rujukan penanganan COVID-19. ”Mulai hari ini (21/3) kita akan sebarkan obat ini ke rumah sakit-rumah sakit rujukan sesuai dengan kebutuhannya. Pasokan obat ini akan diberikan terus-menerus sesuai dengan kebutuhan dan permintaan,” jelasnya.

Sebelumnya, Ahli mikrobiologi dari Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Sugiyono Saputra menjelaskan obat antimalaria chloroquine phosphate memiliki efek antivirus karenanya bisa digunakan dalam pengobatan pasien COVID-19, penyakit akibat infeksi virus Corona baru.

BACA JUGA : BI Suntik Rp300 Triliun, Tolong Jangan Dikorupsi!

Admin
Penulis