Sebuah kawasan merah yang nyaris penuh dengan kemaksiatan. Belum genap satu periode dirinya menjabat. Kawasan itu ditertibkannya. Koordinasi dengan semua pihak, dan konsep ngobrol satu meja menjadi jurus jitu meredam ”api” di kawasan pesisir.
Alhasil, pemerintah pusat merespon. Bahkan Kementerian PUPR turun membantu membenahi kawasan itu menjadi pusat kuliner di ujung Timur Tangerang. Bertahap pembenahan dilakukan. Meski nada nyinyir masih pula menggelayut di dalam pembenahannya.
Namun Zaki tak mau peduli dengan urusan itu. Semangat dan antusiasme warga pun berlipat. Sekitar 500 rumah di Kampungbaru, eks lokalisasi Dadap, Kosambi, Kabupaten dibenahi.
Senyum mereka merekah. Rumah mereka semakin berwarna dan dihiasi mural yang mendidik. Baik pria dan wanita bahu membahu mengecat kampungnya dengan warna yang cerah dan menarik. Tujuan mereka satu, ingin bahagia dan lepas dari stigma negatif.Soal Kampung Dadap, Kosambi hanya segelintir contoh. Lalu bagaimana Zaki mengatasi ruwetnya birokrasi.
Lagi-lagi Zaki punya konsep. Alur penataan Abdi Negara ditata dengan sabar dan rapi. Tanpa ada yang merasa dicubit, semua terlibat dalam sesi kerja.
Zaki punya tagline; one team, one spirit, one goal!. Slogan inilah yang ia ia bawa dalam memimpin birokrasi di Kabupaten Tangerang.
Bahkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2013- 2018 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2018, tagline ini dipakai dalam menuangkan hasil kerja yang penuh dengan tanggungjawab.
Hasilnya? Penataan dan kerja birokrasi di kawasan Seribu Industri itu pun terbilang sukses, meski banyak kekurangan dan kelemahan dari sisi pelayanan. Soal korupsi? Cek saja. Nyaris terkikis.
Pengamat Politik Ujang Komarudin mengatakan, posisi Zaki di bendera Golkar akan lebih berkibar setelah mampu memimpin Golkar DKI Jakarta. Bergesernya Zaki ke Jakarta menjadi pilihan politik yang bagus.
”Posisi ketua yang ditinggalkan Rizal Mallarangeng menjadi pintu masuk bagi Zaki,” kata Akademisi Universitas Al Azhar Indonesia ini kepada Fajar Indonesia Network (FIN) di Jakarta, Senin (24/2).
Setelah jabatannya usai, Zaki bisa kembali mencalonkan diri menjadi legislatif. Bahkan, calon kuat Gubernur DKI Jakarta. ”Dia (Zaki, red) pernah di DPR RI, kemudian bupati, mungkin akan mencoba gubernur nantinya,” papar Ujang.
Dari prestasi yang ia bangun menjadi modal Zaki untuk berkiprah lebih banyak di DKI Jakarta. Peluangnya pun terbuka. Tokoh-tokoh politik nasional pun sudah membaca. Rekam jejaknya mulai terangkum secara periodik.