Pasalnya, menurut dia, akibat virus corona ekonomi cina terancam terkoreksi 2 persen. "Dengan persebaran virus, pertumbuhan ekonomi terkoreksi. Cina sekitar 2 persen, Indonesia 0,3 persen," ujar Airlangga.
Untuk menghadapi tantangan global itu, Airlangga mengatakan, Indonesia perlu untuk mempertahankan daya beli yang memiliki porsi 57 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
"Beberapa hal yang perlu didorong untuk menyikapi situasi ini adalah memertahankan daya beli yang mewakili 57 persen PDB dan terkait anggaran pemerintah yang langsung ditransfer ke masyarakat mencapai 14 persen kalau bersama dengan APBD 23 persen," ujar dia.
Perkembangan terbaru, total korban tewas akibat virus corona di seluruh dunia menembus 2.700 dengan jumlah kasus lebih dari 80 ribu. Penyebaran terbaru berada di wilayah Timur Tengah dengan kasus terbanyak di Iran yang telah menjangkit lebih dari 96 orang, salah satunya Wakil Menteri Kesehatan Iraj Harirchi.(din/fin)