Tak Ada Penderita Corona

fin.co.id - 18/02/2020, 01:14 WIB

Tak Ada Penderita Corona

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

"Termasuk pengecekan di laboratorium yang ada juga dipantau WHO dan kita memang sudah sangat memenuhi syarat. Semua antisipasi sudah dilakukan dan saya yakin ini membuat kita menjadi bangsa yang terus bersyukur karena mendapat perlindungan dan penjagaan dari Tuhan Yang Maha Esa," katanya.

Ia mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia juga bekerja sama dengan negara lain yang melaporkan kasus positif COVID-19.

"Kita bekerja sama dengan kementerian dan imigrasi dari Singapura juga, mereka memberi warning (peringatan) mana warga yang terkontak dan Singapura bukan episentrum," katanya.

Terawan mengatakan menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO episentrum COVID-19 hanya China daratan.

"Kami bekerja sama dengan imigrasi dan kementerian dengan melakukan warning dan selalu mengecek karena tidak ada satu negara pun yang membiarkan warganya yang sakit masuk ke negara lain, jadi jangan khawatir," katanya.

Sementara Direktur Izin Tinggal Keimigrasian Kementerian Hukum dan HAM Bambang Widodo menjelaskan semenjak ada wabah COVID-19, sedikitnya 109 orang ditolak masuk Indonesia.

"Yang sudah ditolak ada 109 orang. Kenapa ditolak? Karena berdasarkan pemeriksaan paspor mereka pernah tinggal 14 hari di mainland (China daratan) sejak akhir Januari hingga sekarang," katanya.

BACA JUGA: Survei: Prabowo Subianto Menteri yang Paling Populer dengan Kinerja Terbaik

Rinciannya, kata Bambang, sebanyak 85 orang ditolak masuk di Bandara Ngurah Rai, 13 ditolak masuk di Bandara Soekarno Hatta, lima orang ditolak masuk di Bandara Juanda Surabaya, lima orang ditolak masuk di Bandara Kualanamu Medan, dan satu orang ditolak di pelabuhan Batam.

Selain itu ada 36 orang yang visanya ditolak di imigrasi, meliputi tujuh warga Rusia, satu warga Rumania, empat warga Brazil, satu warga Tiongkok, tiga warga Armenia, satu warga Selandia Baru, dua warga Ukraina, tiga warga Inggris, dua warga Maroko, enam warga Kazakhstan, dua warga Amerika Serikat, satu warga Ghana, satu warga Australia, satu warga Kanada, dan satu warga Maladewa.

"Mereka yang ditolak masuk ke Indonesia, dikembalikan ke bandara terakhir yang didatangi," katanya.(gw/fin)

Admin
Penulis