News . 04/02/2020, 03:50 WIB
Dalam kesempatannya menghadiri pertemuan tahunan World Economic Forum (WEF) 2020 di Davos, Swiss, Menperin Agus aktif melakukan one on one meeting dengan para investor potensial, termasuk di sektor industri mamin. Salah satunya adalah dengan pihak Nestle. ”Kami bertemu dengan beberapa pelaku industri, untuk memastikan bahwa yang sudah beroperasi di Indonesia masih nyaman dan diharapkan bisa meningkatkan investasinya. Selain itu, yang akan memulai investasi baru, bisa segera terealisasi,” paparnya.
Agus menyebutkan, ada sejumlah sektor industri yang telah beroperasi di Tanah Air, akan melakukan perluasan usaha atau ekspansi. “Oleh karenanya, kami harus mengawal dan memastikan bahwa rencana mereka untuk investasi bisa benar-benar terlaksana, dan kalau ada kendala bisa cepat diselesaikan,” imbuhnya.
Misalnya, PT Nestle Indonesia, yang pada tahun 2019 berkomitmen menanamkan modalnya sebesar USD100 juta untuk memperluas kapasitas produksinya di tiga pabrik yang dimilikinya. Melalui rencana ekspansi tersebut, kapasitas produksi PT Nestlé di Indonesia bakal meningkat sebesar 25% dari 620.000 ton menjadi 775.000 ton per tahun.
PT Nestle Indonesia adalah anak perusahaan Nestle S.A. selaku produsen mamin yang terkemuka di Vevey, Swiss. Saat ini, PT Nestle Indonesia telah mengoperasikan tiga pabrik di Indonesia, yaitu pabrik di Karawang, Jawa Barat untuk memproduksi cokelat malt Milo, susu bubuk, dan bubur bayi Cerelac.
Kemudian, pabrik di Kejayan, Pasuruan, Jawa Timur, antara lain untuk memproduksi susu olahan dengan merek Dancow, Bear Brand, Carnation, dan Cap Nona. Sedangkan, pabrik di Panjang, Lampung, untuk mengolah kopi instan dan kopi mix dengan merek Nescafe.
Kemenperin juga terus memacu daya saing industri alas kaki di dalam negeri karena memiliki orientasi ekspor. Salah satu langkah strategis yang aktif dijalankan adalah mendorong peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) agar mampu menciptakan produk yang bermutu.
”Bersama industri tekstil dan pakaian, industri alas kaki pun mendapat prioritas pengembangan dan dipersiapkan untuk memasuki era industri 4.0 agar lebih berdaya saing di kancah global. Hal ini sejalan dengan implementasi roadmap Making Indonesia 4.0,” kata Eko S.A. Cahyanto Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin.
Kepala BPSDMI mengungkapkan, sebagai kelompok sektor padat karya dan berorientasi ekspor, industri alas kaki selama ini telah memberikan kontribusi yang signfikan terhadap perekonomian nasional. Ini tercermin dari capaian nilai pengapalan produk kulit, barang dari kulit dan alas kaki dari Indonesia yang mampu menembus hingga USD5,12 miliar sepanjang tahun 2019.
”Kami tetap optimistis, nilai ekspor alas kaki akan meningkat pada tahun ini. Apalagi dengan adanya peluang investasi industri alas kaki di Indonesia yang semakin terbuka lebar setelah terjadinya perang dagang antara Cina dan Amerika Serikat,” paparnya.
Kemenperin terus berupaya menjalin kolaborasi dengan sejumlah pihak untuk kesiapan memasuki era industri 4.0, termasuk menggandeng Japan External Trade Organization (Jetro). Langkah strategis ini diharapkan dapat mengakselerasi peningkatan daya saing sektor manufaktur di Indonesia.
”Kami mempunyai program kerja sama dalam upaya peningkatan daya saing global di sektor industri. Adapun beberapa aktivitas yang dilakukan, antara lain diskusi kebijakan, riset bersama, forum investasi dan bisnis, serta business matching event,” kata Doddy Rahadi Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin di Jakarta, Kamis (30/1).
Doddy mengungkapkan, Kemenperin dan Jetro Jakarta telah menggelar seminar dan business matching tentang penerapan internet of things (IoT) sebagai basis teknologi industri 4.0 pada Rabu (29/1) kemarin di Jakarta. ”Kegiatan ini merupakan pertemuan ketiga yang diselenggarakan secara bersama,” ujarnya. Ditambahkannya, pada agenda tersebut, salah satu tema yang dibahas adalah mengenai implementasi industri 4.0 melalui pemanfaatan IoT pada lima sektor prioritas sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0. (dim/fin/ful)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com