News . 04/02/2020, 13:31 WIB

Presiden Minta Pembenahan Kawasan Terisolir Sukajaya Dikebut

Penulis : Admin
Editor : Admin

BOGOR - Presiden Joko Widodo bersama jajaran Kabinet Indonesia Maju langsung meninjau lokasi terdampak banjir dan longsor di dua desa Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (3/2). Dua desa yang dikunjungi yang mendapat perhatian penuh yakni Desa Harkatjaya dan Desa Pasir Madang.

Ini merupakan kali kedua Jokowi mengunjungi Sukajaya. Pada awal Januari 2020 lalu, Presiden Jokowi bersama jajarannya juga meninjau lokasi yang sama untuk bertemu dengan para korban banjir dan longsor di Desa Harkatjaya mengingat desa lainnya sebagian besar masih terisolasi sehingga tidak bisa dilewati.

Saat ini Kementerian PUPR telah menyelesaikan pembukaan akses jalan menuju beberapa desa yang sempat terisolir akibat hujan deras pada Rabu 1 Januari 2020 yang membuat Sungai Cidurian di Kabupaten Bogor meluap dan mengakibatkan beberapa wilayah sekitarnya mengalami banjir dan longsor.

Sejak kejadian hingga masa tanggap darurat berakhir pada 30 Januari 2020, tercatat Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VI Jakarta Ditjen Bina Marga telah menurunkan 16 kendaraan alat berat untuk membuka akses menuju desa-desa yang terisolir bisa diakses. Berdasarkan data yang terkumpul, total sebanyak 121 titik longsor pada 12 ruas jalan sepanjang 35,96 km di Kecamatan Sukajaya, Bogor sudah selesai dibuka.

Dua belas ruas jalan tersebut yakni, ruas jalan Desa Sukamulih-Desa Pasir Madang (2,3 km) sebanyak 9 titik longsor, Desa Pasir Madang-Desa Cileuksa (5,3 km) sebanyak 20 titik longsor, Desa Pasir Madang-Kampung Cibarani (3 km) sebanyak 22 titik longsor, Kampung Cileuksa Utara-Kampung Cileuksa Hilir (3,5 km) sebanyak 8 titik longsor.

Selanjutnya Desa Harkatjaya-Desa Kiarapandak (2,36 km) sebanyak 16 titik longsor, Desa Kiarapandak-Desa Kiarasari (9,89 km) sebanyak 11 titik longsor, Kampung Parigi-Kampung Banar (1,16 km) sebanyak 8 titik longsor, Kampung Pasir Walang-Desa Pasir Madang (5,1 km) sebanyak 10 titik longsor.

Lalu Kampung Babakan Ciberani-Desa Cisarua (2,15 km) sebanyak 9 titik longsor, Kampung Babakan Ciberani-Kampung Cibarani (1 km) sebanyak 7 titik longsor, dan Kampung Pasir Walang-Kampung Nyomplong (0,2 km) sebanyak 1 titik longsor.

Presiden Jokowi menegaskan pemerintah akan mendorong upaya pendekatan vegetatif dalam penanganan bencana banjir dan longsor, di samping pendekatan fisik lewat pembangunan infrastruktur pengendalian banjir dan tanggul atau bronjong penahan longsor.

"Jadi di tempat-tempat yang terjadi bencana banjir dan utamanya yang tanah longsor, pendekatan kita sekarang bukan hanya pendekatan-pendekatan fisik saja, bukan hanya bangunan-bangunan fisik saja, tetapi juga yang berkaitan dengan vegetatif seperti ini, sehingga ekosistem yang ada itu tidak terganggu dan rusak karena memang kita perbaiki. Misalnya, saya berikan contoh di Sukajaya ini. Dan saya minta fokus percepatannya," papar Presiden di Kebun Bibit Desa Pasir Madang, Kecamatan Sukajaya.

Presiden berharap dengan dua pendekatan tersebut, bencana banjir dan longsor bisa diselesaikan dan tidak terulang kembali. Untuk itu ia meminta agar tanaman yang sudah ditanam hari ini tak dicabut oleh masyarakat. Dia meminta masyarakat untuk bersama-sama menjaga kelestarian alam.

”Jangan sampai tanah yang miring seperti ini dicabut karena fungsinya melindungi lahan di sini perbukitan di sini agar tidak longsor. Dan hari ini kita mulai. Yang ditanam bukan hanya vetiver tapi ada buah-buahan durian, jambu, jengkol dan lain-lain," tutur Presiden.

Presiden menegaskan telah meminta Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Bupati Bogor Ade Yasin segera menentukan lokasi relokasi warga Bogor yang terdampak banjir dan longsor. Relokasi diperlukan untuk menghindari terulangnya bencana yang sama kepada warga.

Bila lahan relokasi sudah siap, pembangunan infrastrukturnya akan ditugaskan ke Kementerian PUPR untuk membangun rumah-rumah bagi warga yang direlokasi. "Begitu land clearing, Kementerian PUPR masuk secepatnya. Kita sudah siap. Hanya tinggal penentuan lokasi di gubernur dan bupati," kata Presiden Jokowi.

Berdasarkan identifikasi sementara, setidaknya terdapat. 2194 unit rumah warga terdampak banjir dan longsor yang harus direlokasi. Diperkirakan kebutuhan lahan untuk relokasi seluas 81,7 hektare dengan lahan yang tersedia sebagian dari milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII Cikasungka, sebagian milik perusahaan non PTPN, dan sisanya lahan milik masyarakat.

Presiden juga menekankan, jika lahan yang akan digunakan milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN), pemerintah pusat akan turun tangan. "Kalau memang itu memakai lahan PTPN itu bagian dari pemerintah pusat. Perintahkan kepada Menteri BUMN agar segera diberikan. Secepat-cepatnya," paparnya.

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com