News . 03/02/2020, 12:15 WIB
JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menegaskan, bahwa tidak akan menerapkan DP Rp 0 pada KPR yang disalurkan BUMN untuk program penyediaan rumah.
Menteri BUMN, Erick Thohir menilai bahwa kebijakan DP Rp 0 pada KPR yang diberikan tidak memiliki unsur mendidik bagi masyarakat yang disasar dalam program penyediaan rumah tersebut.
"Saya tidak setuju zero down payment, zero percent karena kenapa?, itu tidak mendidik generasi muda kita menabung," kata Erick, Jakarta, Sabtu (1/2).
Alasan lain yang menjadi dasar keputusan itu juga, karena Erick mengaku khawatir dengan DP 0% rumah itu tidak dibeli generasi muda namun trader. Artinya, program tersebut dinilianya dapat berpotensi salah sasaran.
"Jangan-jangan yang zero-zero itu bukan anak mudanya, trader diambil dijual lagi," ujarnya.
Untuk itu, Erick akan lebih mendoorong program penyediaan rumah yang dicanangkan pemerintah pusat, agar memudahkan masyarakat memiliki rumah.
"Saya belum merinci skemanya, hanya saja nantinya PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau Bank BTN tetap bakal jadi ujung tombak penyaluran KPR bagi milenial ini. Bank BTN nantinya akan bekerja sama Japan Bank for International Cooperation (JBIC)," terangnya.
Untuk mewujudkan sejuta rumah ini, rencananya Erick akan ke Jepang untuk mencari 'dan murah' guna mewujudkan rumah milenial. Sebab menurutnya, tidak mungkin dengan dana bank sekarang mampu menerapkan bunga harus murah.
"Karena itu, kita juga harus cari negara bunga murah. Minggu ini juga saya berangkat lagi ke ke Jepang ketemu JBIC penugasan, untuk memastikan juga bahwa hal-hal pembangunan khususnya satu juta rumah buat milenial bisa tercapai," katanya.
Selain dengan Jepang, PT Bank Tabungan Negara (Persero) juga tengah mencari pendanaan untuk pemenuhan kebutuhan program sejuta rumah, dengan melakukan penjajakan pasar atau roadshow di Singapura dan Hong Kong, dalam rangka penerbitan Junior (Tier 2 Capital) Global Bond.
Direktur Utama Bank BTN, Pahala N Mansury alam mengatakan, bahwa dalam roadshow tersebut BTN meraih kelebihan permintaan atau oversubscribed hampir 12,3 kali dari target perolehan dana hasil penerbitan global bond sebesar USD300 juta, permintaan yang masuk mencapai sekitar USD3,6 miliar.
"Investor global sangat tertarik untuk melakukan investasi di Indonesia. Ini terbukti pada saat kami menawarkan Global Bond yang baru pertama kali kita terbitkan memperoleh sambutan yang sangat baik bahkan mencapai 12,3 kali lipat dibandingkan dengan rencana size yang kami terbitkan," kata Pahala.
Menurut Pahala, tingginya permintaan dari para investor global disebabkan kondisi ekonomi Indonesia yang dinilai oleh mereka stabil. Terlebih lagi kata Pahala, hingga saat ini masih ada selisih pasokan dan permintaan (backlog) hunian di Indonesia yang tinggi, yakni 11,4 juta unit.
"Dengan jumlah backlog perumahan yang besar, tentu menjadi pasar yang menarik, di samping laporan keuangan BTN yang terus terjaga. Tujuan dari penerbitan Junior (Tier 2 Capital) Global Bond BTN ini adalah untuk memperkuat modal, mengantisipasi pertumbuhan di masa datang," terangnya
Dapat diketahui, program rumah DP Rp 0 sebelumnya dicanangkan oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Program tersebut merupakan janji kampanye Anies saat mencalonkan diri sebagai Gubernur.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com