JAKARTA - Pemerintah memastikan akan mengevakuasi warga negara Indonesia yang berada di Provinsi Hubei, China, Sabtu (1/2). Kabarnya pesawat yang akan membawa WNI akan mendarat di Batam, Kepulauan Riau. Meski demikian sejumlah tempat karantina telah disiapkan di berbagai lokasi.
Berdasarkan informasi yang diperoleh pesawat carter yang akan menjemput WNI berasal dari maskapai Batik Air jenis A330. Surat permohonan izin prinsip carter flight beredar di kalangan wartawan. Surat itu dilayangkan oleh manajemen Batik Air ke Dirjen Perhubungan Udara.
Dalam surat bernomor 007/DZ-ID/EXT/I/2020 yang ditandatangani oleh Dirut Batik Air Achmad Luthfie itu Batik Air meminta izin prinsip ke Kemenhub pesawat Batik Air nomor penerbangan ID 8618 dan 8619.
Rencananya pesawat akan terbang pada Sabtu (1/2) pukul 06.00 WIB dari bandara Soekarno-Hatta. Pesawat akan kembali ke Indonesia dan Mendarat di Batam, Kepulauan Riau.
Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro, membenarkan pemerintah menggunakan maskapai Batik Air berjenis Airbus 330 untuk mengevakuasi WNI dari Wuhan.
"Benar, dengan Airbus 330," ujarnya Jumat (31/1).
Namun untuk lebih lanjut mengenai mekanismenya, Danang enggan mengutarakan lebih lanjut.
"Nanti akan dikabari lagi ya," jawabnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Didi Kusmarjadi juga membenarkan pesawat yang membawa WNI dari Wuhan akan mendarat di Batam.
"Iya, lewat Batam, kami masih rapat dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Batam untuk berkoordinasi mengenai teknisnya bagaimana," katanya.
Ia mengatakan kedatangan penumpang WNI dari Wuhan itu ditangani KKP sedangkan Dinkes hanya mendukung saja.
Didi Kusmarjadi menyatakan untuk lokasi pasti karantina di Batam masih dibahas.
"Sepertinya memang dikarantina, salah satu tempat di Asrama Aji Batam Center," katanya.
Sementara itu Kepala Bidang Pengendalian Karantina dan Survilance Epidemiologi KKP Batam, Romer Simanungkalit menyatakan pihaknya bersiap dengan segala kemungkinan.
"Bila pun ada penerbangan WNI yang singgah di Batam kami sudah siap karena telah berulang kali melakukan simulasi," katanya.