Modus Baru Peredaran Sabu-sabu, Ternyata Diselipkan dalam Barang Elektronik

 Modus Baru Peredaran Sabu-sabu, Ternyata Diselipkan dalam Barang Elektronik

Ilustrasi narkoba.-RenoBeranger-Pixabay

JAKARTA. FIN.CO.ID - Ada modus baru dalam peredaran narkoba jenis sabu-sabu. 

Polresta Banjarmasin mengungkap modus baru peredaran sabu-sabu yang diselipkan dalam barang elektronik saat transaksi.

(BACA JUGA:Truk Muatan Jagung Mundur Lalu Terbalik, Kernet Tewas Terjepit)

"Jadi setiap transaksi, tersangka berinisial EW menyelipkan narkoba pada barang elektronik yang diserahkan kepada kurir ataupun pembeli," kata Kapolresta Banjarmasin AKBP Sabana A Martosumito, di Banjarmasin, Senin, 13 Juni 2022.

Saat diringkus pada Rabu (8/6) di Jalan Kenari, Kecamatan Banjarmasin Selatan, EW membawa kipas angin yang di dalamnya diselipkan satu paket sabu-sabu.

Kemudian hasil pengembangan tim yang dipimpin Kasat Resnarkoba Polresta Banjarmasin, Kompol Mars Suryo Kartiko, total ditemukan lagi 20 paket sabu-sabu berbagai ukuran dengan berat keseluruhan 180,56 gram.

Martosumito menyatakan, beragam modus kerap dilakukan jaringan pengedar untuk mengelabui petugas. 

(BACA JUGA:Polisi: 30 Sekolah Terafiliasi Khilafatul Muslimin, Terpapar Doktrin Khilafah dari 'Menteri Pendidikan')

Untuk itulah, dibutuhkan kesigapan dan kejeliaan anggotanya di lapangan agar tak mudah terkecoh.

"Saya apresiasi tim Satresnarkoba atas keberhasilan pengungkapan demi pengungkapan yang dilakukan," ucapnya.

Pada jaringan terpisah, ditangkap juga dua pengedar berinisial MF dan HS saat melakukan transaksi di Jalan Ahmad Yani Km 9, Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar.

Polisi menyita barang bukti sebanyak 680,48 gram sabu-sabu dari kedua pelaku yang mengaku mendapatkan upah Rp10 juta untuk mengantarkan barang haram tersebut kepada pemesan.

(BACA JUGA:Ini Bukti Khilafatul Muslimin Ingin Bentuk Negara dan Sistem Sendiri, Nomor Induk Warga Salah Satunya)

"Jadi kedua tersangka ini perannya biasa disebut kuda mengantarkan pesanan setiap ada perintah dari bandarnya. Kini masih kita kejar jaringannya yang menghilang setelah mengetahui ada penangkapan," jelas Sabana.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: