Pengelihatan Buram dan Memburuk di Malam Hari, Ini Daftar Penyakitnya Menurut Dokter

Pengelihatan Buram dan Memburuk di Malam Hari, Ini Daftar Penyakitnya Menurut Dokter

Mata Buram, Rabun Jauh | Image oleh Pexels dari Pixabay--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Anda mengeluhkan kondisi mata yang sulit melihat kala malam hari tiba, atau di kala berada di ruangan dengan pencahayaan minim.

Pertanyaannya, apa yang menyebabkan kondisi mata yang sulit melihat di malam hari, di tambah kondisi mata yang kabur atau buram?

Jawabnya menurut ahli adalah tidak terbatas hanya pada satu kondisi saja. Kondisi ini menurut dr. Nadia Nurotul Fuadah, dapat disebabkan oleh beberapa kondisi mata.

(BACA JUGA:Mata Merah dan Belekan, Ini Penyebabnya Menurut Dokter)

Berikut ini daftar penyakit yang menyebabkan gangguan pengelihatan di malam hari:

•    Miopia (rabun jauh)
•    Nyctalopia (rabun senja)
•    Katarak (kekeruhan lensa mata)
•    Asthenopia (mata lelah)
•    Glaukoma
•    Migrain
•    Nyeri kepala cluster
•    Pterygium
•    Ablasio retina
•    Keratitis
•    Uveitis
•    Dan lainnya

Apa Itu Rabun Jauh

Menurut dr. Fadhilah Az Zahro, CIMI, mereka yang kesulitan melihat obyek jauh disebut mengalami rabun jauh atau miopia.

Cirinya adalah pandangan yang terlihat kabur ketika melihat obyek jauh, kerap mengeluh sakit kepala, sering mengedipkan, menyipitkan mata dan kerap tidak menyadari keberadaan obyek dari kejauhan.

"Kelainan mata ini dikoreksi dengan penggunaan kacamata berlensa minus," kata dr. Fadhilah Az Zahro, CIMI, seperti dikutip FIN dari Alodokter.

Mereka dengan kondisi ini juga gampang mengalami mata lelah, karena mata harus bekerja keras untuk menampilkan visual.

Selain menggunakan kacamata minus yang harus disesuaikan dengan kondisi mata pengguna, mereka yang rabun rauh disarankan untuk kontrol berkala dua kali dalam setahun.

"(Sampaikan) keluhan pada dokter spesialis Mata (Sp.M). Dokter akan melakukan pemeriksaan lapang pandang, visus mata (tes ketajaman mata) maupun pemeriksaan saraf mata dengan alat (funduscopi), jika diperlukan serta evaluasi ukuran kacamata," jelasnya.

Jadi selain menggunakan kacamata sesuai resep, penderita rabun jauh juga dapat melakukan reparasi kacamata baru, ketika kondisi mata ditemukan tidak stabil kondisinya.

"Sehingga segera dikoreksi jika perlu ada penambahan ukuran," lanjut dr. Fadhilah Az Zahro, CIMI.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: