Ini Perkembangan Terbaru Vaksin COVID untuk Balita

Ini Perkembangan Terbaru Vaksin COVID untuk Balita

Vaksin balita, Image oleh Katja Fuhlert dari Pixabay--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Sudah lewat dua tahun semenjak COVID-19 pertama kali mewabah. Vaksin satu, dua, tiga dan bahkan empat pun sudah didapat orang didewasa.
 
Vaksin untuk mereka di atas lima tahun bahkan sudah bergulir di Tanah Air. Namun bagaimana dengan vaksin untuk anak di bawah lima tahun atau balita.

Well, menurut kabar terbarunya, dan ini kabar yang menggembirakan, bahwa kita sudah semakin dekat untuk itu.

(BACA JUGA:Anjuran bagi Penderita Diabetes sebelum Suntik Vaksin COVID)

Ya, seperti dilansir Good Morning America, hanya tinggal menunggu waktu, hingga akhirnya vaksin COVID khusus balita, akhirnya bergulir.  

Baru-baru ini, salah satu produsen vaksin Pfizer, mengumumkan bahwa vaksin tiga dosis miliknya, bisa digunakan pada anak-anak berusia 6 bulan hingga lima tahun.

Efektifitasnya pun menurut Pfizer, mampu mencapai angka 80 persen terhadap infeksi omicron simtomatik.

Dan menurut perkembangan terbarunya, Badan POM AS, FDA, bakal menggelar pertemuan dengan beberapa produsen vaksin pada pertengahan tahun ini, untuk membahas vaksin khusus balita ini.

Gejala Paparan Omicron pada Balita

Para ahli mengingatkan orang tua tentang ciri-ciri paparan Omicron pada balita.

Sebagaimana dilaporkan The Sun (2/4), beberapa balita, satu dari lima kasus, menunjukan gejala spesifik paparan Omicron pada kulit mereka.

 Ciri yang dimaksud di sini, adalah ruam pada kulit, di mana kulit terlihat kemerahan di sekujur tubuh.

Tidak hanya menyebabkan ruam di sekujur tubuh, balita yang terpapar corona juga menunjukan gejala lain.

Salah satu gejala yang dimaksud di sini, adalah pembengkakan yang terjadi di area kaki.

Beberapa ciri lain seperti sariawan, eksim gatal-gatal, juga dilaporkan terjadi pada beberapa kasus.

Kejadian ini dilaporkan dokter dari RS Dona Estefania di Lisbon, Portugal, terjadi pada bocah laki-laki berusia 14 bulan.

Sebelum dibawa ke rumah sakit, sang anak menurut kedua orang tuanya, sempat menunjukan tanda demam dan muntah-muntah.

Setelah di-PCR, bocah laki-laki yang namanya tidak disebutkan itu, positif terpapar corona, dan tidak menunjukan keberadaan jenis virus lain.

Selain beberapa ciri di atas, bocah 14 bulan ini juga dilaporkan mengalami bersin-bersin juga batuk.

Ruamnya sendiri menurut The Sun, baru muncul satu hari setelah ia mendapatkan perawatan medis.

Kemunculan ruam ini sendiri dimulai dari area wajah, menjalar ke area lain seperti dada, perut, tangan dan kaki.

Ruamnya sendiri menurut ahli, merupakan kondisi bernama acute haemorrhagic oedema of infancy (AHEI), atau edema hemoragik akut pada bayi.

Kasus ini dilaporkan ahli pada British Medical Journal Case Report.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: