Baru 7 Persen Desa di Kabupaten Tangerang Punya Jamban yang Layak, Fenomena 'Dolbon' Masih Marak

Baru 7 Persen Desa di Kabupaten Tangerang Punya Jamban yang Layak, Fenomena 'Dolbon' Masih Marak

Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan Kerja dan Olahraga Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Deden Suharya.-Rikhi Ferdian-FIN

TANGERANG, FIN.CO.ID - Capaian program open defecation free (ODF) atau bebas buang air besar sembarangan (BABS) di wilayah Kabupaten Tangerang, Banten, masih sangat rendah.

Bedasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, baru 21 atau sekitar 7 persen dari total 274 desa/kelurahan di Kabupaten Tangerang yang memiliki jamban atau sanitasi layak pakai.

(BACA JUGA:Begini Cara Pemkab Tangerang Cegah Masalah Sosial di Wilayahnya)

 "Capaian ODF-nya baru 7,66 persen, masih kecil baru 21 desa dari total 274 desa kelurahan yang memiliki jamban layak dan aman, artinya kabupaten Tangerang belum bebas BABS," kata Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan Kerja dan Olahraga Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Deden Suharya, Selasa, 24 Mei 2022.

Menurut dia, masih rendahnya capaian ODF di wilayahnya itu dikarenakan tingkat tangga sanitasi di Kabupaten Tangerang mengambil tahap yang paling tinggi.

Maka dari itu, jamban atau sanitasi di Kabupaten Tangerang harus layak dan aman terutama dari sisi konstruksi septic tankn yang harus berstandar SNI.

(BACA JUGA:Pabrik Kerupuk Dijarah Tiga Karyawannya, Kerugian Capai Miliaran Rupiah, Begini Modusnya...)

Hal ini, menurutnya, berbeda dengan tingkat tangga sanitasi di wilayah Kabupaten Lebak dan Pandeglang yang hanya dengan membuat galian atau cubluk sudah dikatakan bebas buang air besar sembarangan (BABS).

"Di kabupaten Tangerang kami tidak mau sekadar bikin cubluk sudah bebas BABS, jadi kita bikin tangga sanitasinya yang paling tinggi, yang layak dan aman," ujarnya.

Dia melanjutkan, secara akses sanitasi dibandingkan wilayah Lebak dan Pandeglang, sebenarnya Kabupaten Tangerang angkanya jauh lebih tinggi yakni 78,98 persen. 

(BACA JUGA:Warga Tangerang Bertanya-tanya, Kenapa Pembangunan RSUD Tigaraksa Tak Kunjung Dimulai)

Namun, untuk capaian desa, ODF-nya masih sangat sedikit karena baru 21 desa/kelurahan yang memiliki jamban atau sanitasi layak.

"Kalau desa ODF-nya memang masih kalah dengan Lebak, Pandeglang, karena mereka sudah mau mendeklarasikan bahwa hanya dengan pake cubluk itu sudah BABS, kalau kita nggak," ujarnya.

Meski begitu, dia mengungkapkan, pihaknya terus berupaya melakukan percepatan program open defecation free (ODF) tersebut, salah satunya dengan mendorong peraturan bupati (perbup) khusus tentang penganggaran air minum dan sanitasi.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Rizky Agustian

Tentang Penulis

Sumber: