JAKARTA, FIN.CO.ID- Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKS, Mulyanto menilai, kebijakan Presiden Joko Widodo yang mencabut larangan ekspor produk minyak sawit, minyak goreng (migor) dan CPO, merupakan kebijakan plin-plan.
Sebab, Mulyanto melihat pembatalan kebijakan yang baru berumur tiga minggu dan belum menghasilkan dampak yang berarti tersebut sudah bisa diperkirakan.
"Kebijakan yang mencla-mencle seperti ini kan sudah sering diambil Pemerintah. Sehingga tidak heran kalau penilaian masyarakat akan semakin negatif dengan kinerja Presiden ini,” kata Mulyanto dikutip keterangan tertulisnya, Jumat 20 Mei 2022.
(BACA JUGA: Anggota DPR Apresiasi Keputusan Jokowi Cabut Larangan Ekspor CPO)
Dia mengatakan, dari kasus ini masyarakat semakin paham, betapa lobi-lobi pengusaha migor sangat kuat. Jadi wajar kalau dikatakan, bahwa dalam adu kuat kebijakan ini, Pemerintah takluk terhadap mafia migor.
Mulyanto menambahkan sejak awal dirinya tidak yakin Presiden akan mampu mempertahankan kebijakan larangan ekspor CPO dan turunannya ini.
Sebab kebijakan itu diambil secara reaktif, grasa-grusu, tidak prudent dan jauh dari pendekatan research based policy.
(BACA JUGA: Airlangga Sebut Pembukaan Keran Ekspor CPO Bakal Diawasi Secara Ketat)
“Terkesan gagah dan berani menghadapi mafia namun ujung-unjungnya ‘cle’ mengkerut, menjilat ludah sendiri,” sindir Wakil Ketua FPKS DPR RI ini.
“Padahal setiap kebijakan mestilah ada sisi trade-off-nya, dalam kasus migor adalah antara sisi produsen—petani sawit—konsumen. Seharusnya ada mitigasi resiko dan pemberian insentif bagi yang terdampak,” imbuhnya.
Sekedar diketahui, pada Kamis 19 Mei 2022 pukul 18.00 WIB, data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional menunjukkan bahwa harga migor curah masih bertengger di angka RP. 19.100 per kg. Harga ini masih jauh di atas HET yang sebesar Rp. 15.500 per kg.
Larangan Ekspor CPO Dicabut Mulai 23 Mei 2022
Ilustrasi Kelapa Sawit-Istimewa-
(BACA JUGA: Larangan Ekspor CPO Dicabut, Petani Sawit Sambut Baik)
Presiden Joko Widodo telah umumkan mencabut larangan ekspor minyak sawit mentah atau CPO dan turunannya. Larangan ekspor akan dicabut pada Senin 23 Mei 2022.
