Usai Denny Siregar Sindir Abdul Somad, Helmi Felis: Kenapa Suka Mancing Emosi Pendukung Ulama?

Usai Denny Siregar Sindir Abdul Somad, Helmi Felis: Kenapa Suka Mancing Emosi Pendukung Ulama?

Pegiat media sosial Helmi Felis.-Twitter/@Helmi_Felis-

JAKARTA, FIN.CO.ID- Pegiat media sosial, Denny Siregar menyindir Ustaz Abdul Somad (UAS) dengan mengatakan jangan menyalahkan pihak otoritas Singapura sebab itu hak mereka untuk melakukan deportasi.

"Mad, kalo lu dilarang masuk negara orang, jangan salahkan negara itu. Mereka punya otoritas. Mereka yang punya rumah, ya terserah  mereka lah mau masukin siapa atau larang siapa," ucap Denny Siregar melalui akun Twitter @dennysiregar7.

Denny Siregar meminta kepada Abdul Somad untuk memperbaiki diri. Karena bisa saja pihak Singapura tidak menyukai UAS.

"Mending perbaiki diri lu aja, Mad. Bener gak perilaku lu selama ini. Kenapa kok orang males liat elu" ucap Denny Siregar.

(BACA JUGA:Abdul Somad Ditolak Masuk, Ketua MUI Cerita 2 Jam Diinterogasi Imigrasi Singapura Karena Nama Muhammad)

(BACA JUGA:Denny Siregar Sindir Ustaz Abdul Somad: Mad, Mending Lu Perbaiki Diri, Kenapa Orang Malas Lihat Lu! )

Menurut Denny Siregar bahwa Negara Singapura itu keras terhadap paham radikalisme.

"Singapura itu emang keras banget sama yang radikal-radikal agama. Bahkan di sana kabarnya, cukup dengan UU terorisme mereka, Bicara tentang agama dalam bentuk kekerasan sudah ditangkap," ungkapnya.

"Jadi kalo si Somad itu ditolak masuk Singapura, itu berarti mereka merekam jejak radikalisme di orang itu," sambungnya.

Sindiran Denny Siregar terhadap Abdul Somad yang ditolak ke Singapura tersebut dicekam oleh pegiat media sosial, Helmi Felis.

Helmi Felis mempertanyakan kepada Denny Siregar, kenapa diriya suka memancing keributan kepada pendukung ulama (Ustaz Abdul Somad).

Menurut pegiat media sosial Helmi Felis, Denny Siregar bisa berakhir lebih parah seperti Ade Armando.

"Kenapa sih Suka mancing emosi pendukung ulama? Ini orang bisa lebih parah dari Ade Armando akhinrya. Giliran kejadi teriak di zhalimi, serba salah," ucap Helmi Felis dikutip dari Twitter @Helmi_Felis pada Rabu, 18 Mei 2022.

Helmi Felis mengingatkan bahwa masa jabatan Presiden itu hanya sebentar sementara seorang ulama itu jabatanya panjang.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Ari Nur Cahyo

Tentang Penulis

Sumber: