Pemkot Bekasi Nekat Jalankan PTM 100 Persen Saat Wabah Hepatitis Akut Melanda, KPAD Beri Tanggapan Begini

Pemkot Bekasi Nekat Jalankan PTM 100 Persen Saat Wabah Hepatitis Akut Melanda, KPAD Beri Tanggapan Begini

Ilustrasi PTM.-dok-ist

BEKASI, FIN.CO.ID - Diberlakukanya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi mendapat sorotan tajam dari Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Bekasi.

Ketua KPAD Kota Bekasi, Aris Setyawan menyarankan kepada pihak Pemkot Bekasi terutama Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk memberikan sebuah keterangan jelas perihal kebijakan PTM 100 persen yang berlangsung justru saat penyakit hepatitis akut  merebak.

(BACA JUGA:Ridwan Kamil Beri Dukungan Airlangga Jadi Capres, Katanya Untuk Balas Budi ke Golkar)

 "Saya pikir alangkah bijaknya memberikan keterangan atau menyatakan bahwa kita masuk ke zona aman atau PTM 100 persen sebaiknya adalah instansi terkaitnya salah satunya Dinkes," ucap Aris Setyawan dalam keterangannya, Senin 16 Mei 2022.

Menurut Aris, dari segi pengawasan KPAD mendasari perlindungan anak merupakan fokus utama. Hal itu didasari oleh kesehatan anak yang menjadi hak prioritas nomor satu di seluruh dunia.

Tidak hanya itu, KPAD juga mengkhawatirkan jika pemberlakukan PTM 100 persen dilaksanakan dengan cara paksaan dan tanpa persiapan, dikhawatirkan justru bisa memicu kasus seperti pandemi hepatitis

"Saya pikir, dalam sebuah pernyataan dari institusi pendidikan, seharusnya diserahkan ke pimpinan daerah ataupun instansi terkait dengan mempertimbangkan aspek yang dikemukakan oleh Dinkes," tuturnya.

(BACA JUGA:Koalisi Golkar - PAN - PPP Terbentuk, Mazdjo Pray Makin Yakin Anies Gak Bakal Bisa Nyapres)

Guna langkah antisipasi merebaknya kasus penyakit baru di Indonesia, Aris berharap tidak hanya Pemerintah daerah yang berperan aktif, melainkan juga Pemerintah Pusat dapat memberikan langkah antisipasi untuk mencegah penyebaran penyakit ini.

"Kita berharap Pemerintah Pusat itu aware terhadap penyakit atau iklim di Nusantara. Seharusnya mereka bisa lebih memberikan langkah-langkah antisipasi karena nasib anak ini dipertaruhkan, kalau pemerintah pusat tidak segera mengantisipasinya," pungkasnya. (Tuahta Simanjuntak)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: