Final Piala Thomas, Kalah di Partai Pertama, Ginting Hakimi Lapangan: Kondisinya Sulit, Dipengaruhi Angin

Final Piala Thomas, Kalah di Partai Pertama, Ginting Hakimi Lapangan: Kondisinya Sulit, Dipengaruhi Angin

Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting di Piala Thomas 2022.-pbsi.id-

BANGKOK, FIN.CO.ID - Anthony Sinisuka Ginting kalah di partai pertama final Piala Thomas 2022. 

Ginting dikalahkan Lakshya Sen 21-8, 17-21, dan 16-21 di Bangkok, Minggu, 15 Mei 2022.

Ginting menyebut faktor lapangan menjadi penyebab kekalahannya.

(BACA JUGA:Indonesia Gagal Pertahankan Piala Thomas, India Jadi Tim 'Kuda Hitam' yang Cetak Sejarah)

"Tadi benar-benar kondisi lapangannya sulit, sangat dipengaruhi kondisi menang-kalah angin. Kalau dari teknik, saya dan Lakshya sudah saling bisa mengejar ya tapi hasil akhirnya kurang memuaskan," kata Ginting usai pertandingan berdurasi 65 menit itu.

Pebulu tangkis peringkat kelima itu begitu mudah mengunci dominasi permainan pada gim pertama. Meski tak bermain agresif, Ginting bisa mendikte arah bola dengan baik dan mencuri poin satu demi satu.

Namun pada gim kedua saat berpindah sisi lapangan, permainan Ginting langsung terkoreksi 180 derajat dan dominasi dipegang oleh Lakshya. Pukulan yang dilayangkan Ginting mudah terbaca oleh lawan yang kalah angin, sehingga pengembalian pun bisa dilakukan dengan cepat.

(BACA JUGA:Final Piala Thomas, Indonesia Ditantang India)

Meski berusaha mengejar, namun Ginting kesulitan untuk menemukan pola terbaik akibat pukulan yang tidak maksimal. Gim kedua pun dimenangkan oleh Lakhsya dan mengantar kedua pemain memainkan gim penentu.

Saat berganti sisi, Ginting kembali menemukan pola yang nyaman seperti pada gim kedua. Ia pun memimpin dengan 12-8 pada interval awal.

Kembali berganti sisi, Ginting tahu posisinya tak lagi menguntungkan. Ia pun mengubah strateginya untuk lebih agresif, namun sayang hal ini justru membuat Lakhsya ikut meningkatkan agresi.

"Penentunya di paruh akhir gim ketiga. Saya coba untuk menyerang dan menekan, tapi malah jadi bumerang buat saya. Karena terlalu buru-buru menyerang, tapi malah mati sendiri dan error. Sayang sekali padahal 10-11 poin terakhir kan penentu. Saya juga jadi kurang berani untuk ganti strategi," papar Ginting.

 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahyu

Tentang Penulis

Sumber: