Kementerian PUPR Siapkan Sarhunta Borobudur untuk Wisatawan, Jelang Perayaan Waisak 2022

Kementerian PUPR Siapkan Sarhunta Borobudur untuk Wisatawan, Jelang Perayaan Waisak 2022

Sarhunta di kawasan Candi Borobudur-Birkompu-

JAKARTA, FIN.CO.ID - Memasuki dua tahun masa Pandemi Covid-19, sektor pariwisata yang sempat mati suri kini kembali bergeliat.

Pemerintah meyakini sektor pariwisata sebagai salah satu sektor strategis untuk mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

(BACA JUGA:All New HR-V Electric Mulai Dipasarkan di China, Indonesia Kapan?)

Untuk itu, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mendukung melalui pembangunan infrastruktur, salah satunya adalah penyedian Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta).

“Dalam tatanan normal baru untuk hidup berdamai dengan Pandemi COVID-19, Pemerintah meyakini bahwa sektor ekonomi utama yang dapat rebound dengan cepat adalah sektor pariwisata. Untuk itu, tidak ada kegiatan pembangunan infrastruktur pada 5 KSPN/DSPS yang dihentikan,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangannya, Minggu 15 Mei 2022..

Menjelang perayaan Waisak 2022, salah satu Sarhunta yang telah disiapkan Kementerian PUPR adalah Sarhunta Borobudur. Diharapkan umat Buddha yang datang ke perayaan Waisak maupun para wisatawan yang berkunjung ke Candi Borobudur dapat menginap di Sarhunta.  

Program Sarhunta merupakan rangkaian kegiatan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Perumahan. 

(BACA JUGA:Honda Catat Peningkatan Penjualan Pada April 2022, 3 Model Jadi Kontributor Utama Termasuk Brio)

Program ini bertujuan  meningkatkan kualitas rumah menjadi lebih layak huni dan sekaligus mendorong perekonomian karena rumah bisa dimanfaatkan sebagai homestay bagi para wisatawan yang berkunjung. 

Terdapat 821 rumah yang mendapat bantuan Sarhunta. Bantuan tersebut terdiri dari 382 di 15 desa berupa peningkatan kualitas rumah dengan fungsi homestay dan usaha pariwisata lainnya dan 439 unit di empat desa peningkatan kualitas rumah swadaya tanpa fungsi usaha.

Direktur Jenderal Perumahan Iwan Suprijanto mengatakan Sarhunta yang dibangun Kementerian PUPR memiliki beberapa karakteristik yang membedakan dengan hunian masyarakat lainnya. 

“Ciri khas elemen fisik dapat dilihat dari pembangunan atap tradisional Jawa Kerakyatan dengan bumbungan kalpataru, ada teras homestay, pintu dan jendela dengan motif kawung dan pigura bata ekspose, kamar tidur dengan bata ekspose dan fasilitas penginapan yang memadai, kamar mandi standar yang bersih serta adanya pot atau gentong untuk cuci tangan,” ucap Iwan.

(BACA JUGA:Hebat! Ini 3 Catatan Gila Jurgen Klopp Pasca Liverpool Juara Piala FA 2021/2022)

Iwan menambahkan diharapkan kehadiran Sarhunta dapat mendorong perekonomian masyarakat di sekitar Candi Borobudur serta meningkatkan kualitas hunian.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: