Ratusan Sapi di Kabupaten Gresik Terserang Penyakit, Belasan Ekor Mati, Butuh Status Kejadian Luar Biasa

Ratusan Sapi di Kabupaten Gresik Terserang Penyakit, Belasan Ekor Mati, Butuh Status Kejadian Luar Biasa

Sapi di Jambi yang mangsa harimau disaksikan langsung oleh pemiliknya. -antara-

JAKARTA, FIN.CO.ID - Sebanyak 725 ternak sapi di Kabupaten Gresik, Jawa Timur terserang penyakit mulut dan kuku (PMK). 

Dari ratusan sapi yang terserang penyakit, 13 ekor di antaranya mati, dari total populasi sapi di kandang yang diidentifikasi sebanyak 959 ekor oleh Dinas Pertanian setempat, sehingga diperlukan status kejadian luar biasa (KLB).

(BACA JUGA:Pemilik Sapi di Jambi Lihat Langsung Hewan Ternaknya Dimangsa Harimau, Jaraknya Kurang dari 100 Meter)

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Eko Anindito Putro mengatakan, ratusan ternak sapi yang terjangkit PMK itu terdeteksi di tujuh kecamatan. 

Yakni, masing-masing di Kecamatan Wringinanom, Driyorejo, Kedamean, Menganti, Benjeng, Balongpanggang dan Cerme.

Ia mengatakan, PMK hanya menyerang ternak, dan manusia menjadi perantara virus ini untuk menular ke ternak yang masih sehat.

Untuk mengantisipasi penyebarannya, kata dia, Pemkab Gresik telah melakukan pembatasan area ternak, seperti menutup sejumlah pasar hewan, tujuannya untuk memutus rantai penyebaran penyakit.

(BACA JUGA:Tepergok Curi Sapi dan Kerbau, Pria Babak Belur Diamuk Massa Hingga Terkapar Tanpa Busana)

"Pasar hewan menjadi salah satu pintu masuk penyebaran PMK. Sehingga mobilitasnya harus dibatasi. Sapi yang di dalam jangan sampai keluar dan yang di luar jangan sampai masuk agar tidak menular ke sapi sehat," kata Eko, Selasa, 10 Mei 2022.

Saat ini, kata Eko, Dinas Pertanian telah berkoordinasi dengan Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) untuk membantu penanganan di lapangan.

Ia mengakui, saat ini jumlah dokter hewan yang ada di instansi pemerintah tidak sebanding dengan jumlah kasus yang ada, dan dibutuhkan status kejadian luar biasa (KLB).

Medis Veteriner Dinas Pertanian Kabupaten Gresik drh Budi Santoso menegaskan, pihaknya terus melakukan penelusuran untuk memantau penyebaran PMK agar tidak semakin meluas.

(BACA JUGA:Puan Punya Peluang Besar di Pemilu 2024, Pengamat: Siapa pun Calon Diusung PDIP, Elektabilitasnya akan...)

Selain itu, juga melakukan penanganan terhadap sapi-sapi yang terpapar dengan menyuntikkan vitamin dan antibiotik, dan sapi yang sakit diisolasi terpisah dengan sapi sehat.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: