JAKARTA, FIN.CO.ID- Pegiat media sosial Mazdjo Pray menuding Anies Baswedan memobilisasi massa untuk melaksanakan salat Idul Fitri di Jakarta International Stadium (JIS).
Dia menilai, ummat Islam yang datang salat di Stadion JIS karena ada tekanan.
Tak hanya itu, Mazdjo Pray menyebut Depok, Bekasi, dan Tangerang sebagai kantong-kantong kelompok kadrun.
(BACA JUGA: Warga Kampung Akuarium Akui Anies Terbaik Dibanding Ahok: Alhamdulillah Banget Punya Pemimpin Seperti Ini)
“Ketika niat nyapres Anies sudah didahului dengan cara-cara mobilisasi umat sedemikian ini. Massa yang datang untuk salat di JIS kemarin sepertinya memang bukan massa yang otentik yang ikhlas datang," kata dia dikutip dari Fajar.co.id, Kamis 5 Mei 2022.
Kolase: Pegiat media sosial Mazdjo Pray menuding Anies Baswedan. (Dok Fajar.co.id) --
"Itu diduga juga melibatkan tekanan yang dibuktikan dengan beredarnya surat yang sifat penting, yang isinya menurut saya sih mobilisasi ASN DKI untuk salat di JIS kemarin,” sambungnya.
Dia mengatakan, jika mobilisasi massa itu beneran, maka itu sesuatu yang memalukan. Apalagi ada beredar surat imbauan untuk ASN DKI Jakarta agar melaksanakan salat Idul Fitri di JIS.
“Ini sih memalukan. Masak beribadah saja pakai surat perintah,” katanya.
J(BACA JUGA:Ini Percakapan Singkat Ketua MUI Dengan Anies Baswedan Jelang Salat Id di JIS)
Dia menilai Anies Baswedan piawai dalam menggunakan label umat.
“Kalau soal menggunakan label-label umat begini, emang Anies piawai. Jago dia. Bukan hal yang bagus menurut saya,” bebernya.
“Ini tanda-tanda preseden buruk kalau Anies jadi nyapres di 2024,” katanya lagi.
Dia menyebut strategi kampanye Anies hanya sebatas soal ayat, mayat, dan salat.
“Bukan tidak mungkin, karena sepertinya keahlian Anies soal strategi kampanye, yah cuma sebatas soal ayat, mayat, dan salat,” beber Mazdjo Pray.