Dede Budhyarto Sebut Anies Tidak Punya Prestasi Kerja, Helmi Felis: Jangan Heran Jika Rezim Ini Kacau
Helmi Felis @Helmi_Felis-Twitter-
JAKARTA, FIN.CO.ID- Penggelaran Sholat Idulfitri di Jakarta International Stadium (JIS) menjadi polemik. Dede Budhyarto pun menyebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak punya prestasi kerja.
Pernyataan Dede Budhyarto tersebut menjadi sorotan langsung oleh pegiat media sosial Helmi Felis.
Melalui akun Twitter pribadinya, Helmi Felis menyebut bahwa Dede Budyharto sebagai bukti bahwa negara tidak dikelola dengan baik.
"orang ini bukti konkrit bahwa Negara tidak dikelola dengan baik," ucap Helmi Felis sebagaiman dikutip FIN dari @Helmi_Felis pada Rabu, 4 Mei 2022.
"Jangan heran jika Rezin ini kacau, dari pucuk pimpinan sampai yang paling bawah semua amatir dan bodoh," sambungnya.
Orang ini bukti konkrit bahwa Negara tidak dikelola dengan baik
Jangan heran jika Rezim ini kacau, dari pucuk pimpinan sampai yang paling bawah semua amatir & bodoh
. https://t.co/R7Wlg15teZ — Helmi Felis (@Helmi_Felis) May 4, 2022
(BACA JUGA:Dede Budhyarto Sebut Anies Baswedan Jualan Massa , Usai Menggelar Shalat Id di JIS)
(BACA JUGA:Helmi Felis Lontarkan Kalimat Kasar, Usai Kang Dede Sebut Anies Baswedan Jual 'Politik Identitas')
Sebelumya, Dede Budhyarto atau dikenal Kang Dede menyebut bahwa Anies Baswedan merupakan minim prestasi kerja. Selain itu gelar shalat di JIS hanya jualan massa dengan memanfaatkan fasilitas olahraga.
"Tak punya prestasi kerja hanya 'pembangunan untuk pemandangan mata' di DKI Jakarta." ucap Dede BUdhyarto sebagimana dikutip FIN dari @kangdede78 pada Rabu, 4 Mei 2022.
"Jalan satu-satunya jualan massa dengan memanfaatkan fasilitas olahraga, Gubernur DKI terburuk sepanjang sejarah," sambungnya.
Dede Budhyarto juga menyebut bahwa Anies Baswedan melakukan jualan 'Politik Indentitas' mengunakan stadion JIS untuk sholad ID.
"Untuk jualan 'politik Indentitas' yang akan digunakan ketika @aniesbaswedan copra capres, maka Stadion JIS digunakan untuk sholat IED," ucapnya.
"Karena kalo pake area Monas identik dengan gerombolann radikalis. Padalah dari jaman baheula Sholat Ied warga Jakarta dipusatkan di Masjid Istiqlal," ungkapnya.
Sumber:
