Ada 200 Warga Sipil Dalam Reruntuhan Pabrik Baja, Mariupol yang Diduduki Rusia, Ini Harapan Ukraina

Ada 200 Warga Sipil Dalam Reruntuhan Pabrik Baja, Mariupol yang Diduduki Rusia, Ini Harapan Ukraina

Kondisi Ukraina setelah mendapat invasi dari Rusia.--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Ukraina berharap sekelompok pengungsi dari reruntuhan pabrik baja besar di Kota Mariupol yang diduduki Rusia akan mencapai kota Zaporizhzhia yang dikuasai Ukraina pada Selasa, 3 Mei 2022 malam.

Wali Kota Mariupol Vadym Boichenko mengatakan lebih dari 200 warga sipil masih berada di pabrik baja Azovstal tempat para pejuang terakhir yang mempertahankan kota itu bersembunyi.

(BACA JUGA:Lebih dari 11 Ribu Orang Diangkut dari Ukraina Menuju Rusia, Ternyata Ini Alasannya)

Sekitar 100.000 warga sipil tetap berada di kota pelabuhan di Laut Azov itu, katanya.

"Kelompok (pengungsi) itu bergerak menuju Zaporizhzhia. Evakuasi berlanjut," kata Boichenko di televisi nasional.

"Kami membatasi informasi dan berharap pengungsi dari Azovstal akan mencapai Ukraina."

Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Komite Palang Merah Internasional memulai operasi yang dikoordinasikan dengan Ukraina dan Rusia pada 29 April untuk membawa keluar perempuan, anak-anak dan orang tua dari pabrik baja itu.

(BACA JUGA:Rusia Sebut Serangan Artileri Ukraina Tewaskan Warganya Sendiri dan Melukai Warga Sipil di Kherson)

Kompleks industri yang luas itu menjadi tempat perlindungan bagi warga sipil dan pejuang Ukraina saat Moskow mengepung Mariupol, seraya menghancurkan kota itu dalam beberapa minggu pengeboman.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: