Mardani PKS Soal Prof Budi Santosa: Tindakan Rasis Negeri Ini Tidak Boleh Apalagi Seorang Akademisi

Mardani PKS Soal Prof Budi Santosa: Tindakan Rasis Negeri Ini Tidak Boleh Apalagi Seorang Akademisi

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera.-fraksi.pks.id-

JAKARTA, FIN.CO.ID- Politisi PKS Mardani Ali Sera turut apresiasi kinerja Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), terkait Prof Budi Santosa Purwokartioko yang melakukan  rasis.

Prof Budi Santosa menjadi viral usai Tulisan yang mengandung rasis. Ia menulis sindiran bahwa  berkerudung atau jilbab merupakan pakaian manusia gurun.

Hal tersebut LPDP akan mengevaluasi Prof Budi Santosa karena tulisanya mengandung suku, agama, dan, dan antargolongan (SARA).

Melalui akun Twitter pribadinya.Politisi PKS Mardani ali mengucapkan  terimakasih atas tindakan tegas  LPDP kepada Prof Budi Santosa.

Selain itu Mardani menautkan akun resmi Kementerian Budaya, Kepolisian , dan Kementerian keuangan untuk mengatasi Prof Budi yang rasis.

"Terimakasih dan salam hormat atas respon cepat dari @LPDP_RI kita tunggu respon cepat  @Kemendikbud_RI, @Kepolsian_RI,@KemenkeuiRI," ucap Mardani Ali sera sebagaimana dikutup FIN dari @MardaniAliSera pada Minggu, 1 April 2022.

(BACA JUGA:Viral! Rektor ITK Budi Santosa Diduga Rasis, Sindir Wanita Jilbab sebagai Manusia Gurun)

(BACA JUGA:Mardani PKS Ucapakan Selamat Kepada Anies Setelah Jokowi Ngecek Sirkuit Formula E)

Mardani Ali Sera menegaskan bahwa tindakan rasis dinegeri ini tidak diperbolehkan, terlebih lagi bidang akademisi.

"Agar masyarakat tau bahwa tindakan rasis di negeri ini tidak boleh, tidak patut apalagi seorang akademisi," ucapnya.

Sebagaimana diketahui, Rektor Institut Teknologi Kalimantan, Budi Santosa Purwokartiko vira di media sosial. Pasalnya, lewat sebuah artikelnya di akun Facebook, Budi Santosa dinilai menyindir wanita jilbab sebagai manusia gurun. 

Artikel yang dia tulis pada 27 April itu, Budi Santosa mulanya akui mewawancarai beberapa mahasiswa yang ikut mobilitas mahasiswa ke luar negeri.

Kata dia, bahwa mereka adalah mahasiswa dari program Dikti yang dibiayai Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). 

Dia mengatakan bahwa para mahasiswa ini tidak hobi demo. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Ari Nur Cahyo

Tentang Penulis

Sumber: