Kopi Bukan untuk Semua Orang, Efeknya Bisa Buruk untuk yang Kelebihan Berat Badan

Kopi Bukan untuk Semua Orang, Efeknya Bisa Buruk untuk yang Kelebihan Berat Badan

Kopi, Image oleh fancycrave1 dari Pixabay --

JAKARTA, FIN.CO.ID - Kopi adalah salah satu minuman paling populer di dunia, dan menawarkan beberapa manfaat sehat.

Beberapa manfaat seperti menurunkan risiko diabetes, mencegah kanker, meningkatkan metabolisme tubuh adalah sebagaian manfaat sehatnya.

Akan tetapi menurut sebuah studi, kopi bukan untuk semua orang, salah satunya mereka yang sudah bermasalah dengan berat badan.

(BACA JUGA:Aturan Minum Kopi yang Aman Selama Ramadan)

Menurut sebuah studi, minum kopi diklaim sebagai biang kerok dari keinginan peminumnya untuk makan makanan yang manis-manis.

Jadi ketika seseorang minum kopi, efeknya adalah berubahnya kemampuan lidah dalam melakukan pengecapan.

Akibat penurunan 20 persen lidah dalam mengecap ini, dapat memicu seseorang, untuk menambah porsi gula yang dituangkan ke dalam kopi, guna memenuhi hasratnya akan rasa itu di lidah.

Oleh sebab itu, mereka yang berusaha untuk memerangi berat badan berlebih, sangat tidak dianjurkan untuk minum kopi.
Terlebih jika kebiasaan ini terbukti menyebabkan seseorang, melaporkan kenaikan pada berat badannya.

Hasil studi ini diungkap para peneliti Cornell University di Amerika Serikat, pada Journal of Food Science.

Manfaat Kopi Turunkan Risiko Diabetes

Menurut studi yang dilakukan Harvard School of Pubic, kebiasaan meminum kopi memberikan dampak positif bagi kesehatan, khususnya dalam mengurangi risiko diabetes.

Disebutkan bahwa dengan minum kopi lebih dari satu cangkir per hari, dalam kurun waktu 4 tahun diketahui menurunkan risiko terkena diabtes tipe 2 sebesar 11 persen.

Menariknya lagi, mereka yang tidak minum kopi, ternyata punya risiko terkena diabetes sebesar 17 persen lebih tinggi, dari mereka yang meminumnya.

Temuan ini sekaligus menguatkan temuan studi-studi terdahulu, yang menyebutkan bahwa konsumsi kopi yang lebih tinggi menurunkan risiko terkena diabetes tipe 2.

Yang terpenting lagi, temuan ini menyediakan data baru terhadap kebiasaan minum kopi, dan benefitnya memangkas risiko diabetes melitus, kata lead author studi, Shilpa Bhupathiraju, via Medical News Today.

Dan yang tidak kalah menariknya adalah, mau itu kopi dengan atau tanpa kafein, dapat memberikan efek yang dimaksud di atas.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: