Tuding Rusia Tidak Hanya Incar Ukraina, Zelenskyy Ingatkan Negara Tetangga Bisa Jadi Target Selanjutnya

Tuding Rusia Tidak Hanya Incar Ukraina, Zelenskyy Ingatkan Negara Tetangga Bisa Jadi Target Selanjutnya

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memperingatkan bahwa invasi Rusia ke negaranya hanya sebagai awal dan Moskow berencana merebut negara-negara lain.

Peringatan itu disampaikan Zelenskyy setelah seorang jenderal Rusia mengatakan negaranya menginginkan kendali penuh atas Ukraina selatan.

"Semua negara yang, seperti kami, percaya dengan kemenangan hidup atas kematian harus bertempur bersama kami. Mereka harus membantu kami, karena kami yang pertama dalam barisan. Dan siapa akan jadi berikutnya?" kata Zelenskyy dalam video, dikutip dari Reuters via Antara, Sabtu, 23 April 2022.

(BACA JUGA:Kapal Perang Induk Rusia Tenggelam, AS Sebut Dihantam Rudal Ukraina, Pengamat Duga Ada Praktik Korupsi )

Rustam Minnekayev, wakil panglima distrik militer pusat Rusia, seperti dikutip kantor-kantor berita Rusia mengatakan kendali penuh atas Ukraina selatan akan memberi Moskow akses ke Transnistria, pecahan Moldova yang diduduki Rusia di wilayah barat.

Jika itu terjadi, seluruh garis pantai Ukraina akan dikuasai dan pasukan Rusia akan mampu bergerak ratusan mil ke arah barat dari posisi saat ini, melewati Mykolaiv dan Odesa, kota-kota besar di pesisir Ukraina.

Pernyataan itu menjadi salah satu informasi paling rinci tentang ambisi Moskow di Ukraina dan mengindikasikan bahwa mereka tak berencana menghentikan serangannya di sana dalam waktu dekat.

(BACA JUGA:Ukraina Terkini, Rusia Minta Tentara Terjebak di Pabrik Menyerah, hingga 120 Warga Sipil Tinggalkan Rumah)

Kementerian pertahanan Ukraina mengatakan di Twitter bahwa komentar Minnekayev menunjukkan Rusia tak lagi menyembunyikan maksudnya.

Moskow, kata Kemhan, kini "mengakui bahwa sasaran perang 'fase kedua' bukanlah kemenangan atas mitos Nazi, tapi sekadar menduduki wilayah timur dan selatan Ukraina. Imperialisme seperti apa adanya."

Kementerian luar negeri Moldova mengatakan pihaknya telah memanggil duta besar Rusia pada Jumat untuk menyatakan "keprihatinan mendalam" tentang komentar sang jenderal.

(BACA JUGA:Dubes Ukraina: Rusia Tidak Hanya Berkomitmen dalam Kejahatan Perang Ukraina, Tetapi Juga Terhadap Umat Manusia)

Moldova bersikap netral, kata Kemlu.

Negara itu bulan lalu mengajukan diri bergabung dengan Uni Eropa, menegaskan niat mengarah ke Barat yang dipercepat oleh invasi Rusia.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Rizky Agustian

Tentang Penulis

Sumber: