Semenjak Hamil Istri Jadi Suka Ngomel? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Semenjak Hamil Istri Jadi Suka Ngomel? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Istri Marah ke Suami, Ilustrasi oleh Afif Kusuma dariPixabay--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Istri jadi suka marah-marah ke suami semenjak hamil. Inilah yang dikeluhkan seorang penanya pada forum Tanya Dokter di salah satu situs telemedicine Tanah Air.

Menurut dia, semenjak istrinya mengandung, dirinya selalu saja salah di mata pasangannya tersebut.

Pertanyaannya, apa yang menyebabkan istri hamil jadi sensitif dan mudah marah?

(BACA JUGA:Ibu Hamil yang Kekurangan Vitamin B12 Efeknya Lari ke Calon Bayi)

Jawabnya menurut dr. Riza Marlina, hal ini ada hubungannya dengan perubahan hormonal yang dialami ibu hamil.
 
Faktor lain seperti kelelahan, juga disebut jadi penyebab ibu hamil jadi mudah marah. Meski begitu, hal tersebut masihlah dalam kategori wajar dan umum ditemukan pada mereka yang tengah mengandung.

"Ibu hamil umumnya mudah mengalami perubahan suasana hati seperti menangis, marah, atau cenderung lebih sensitif," kata dr. Riza Marlina seperti dikutip FIN dari Alodokter.

Menurut dr. Marlina, hal ini umumnya terjadi pada usia kehamilan 6 hingga 10 pekan pertama.

"Sebenarnya hal normal dan wajar ibu mengalami perubahan emosi saat hamil dan umum terjadi," jelasnya.

"Kondisi ini disebabkan bermacam-macam hal salah satunya peningkatan kadar hormon progesteron dan estrgoen selama masa kehamilam," ungkapnya.

Akibat hal itu, lanjut dr. Marlina, maka tidak mengherankan apabila ibu hamil kesulitan dalam mengendalikan mood mereka.

Sikap Suami
Untuk suami dengan istri yang kriterianya seperti di atas, disarankan mengerti akan kondisi sang istri.

Berikan mereka waktu istirahat yang cukup, mencari hobi yang menyenangkan, dan sesekali jalan-jalan, adalah beberapa tips untuk mengatasi mood istri yang tidak menentu.

Daftar Makanan yang Pantang Dimakan Ibu Hamil

Berikut konsumsi makanan yang pantang dimakan wanita hamil, seperti dilansir Healthline yang patut dicermati:  

Jeroan
Terlalu banyak makan jeroan di masa kehamilan, dapat menyebabkan keracunan vitamin A. Kadar tembaga yang tinggi pada jeroan meningkatkan risiko cacat lahir.

Kopi dan teh
Berlebihan mengkonsumsi minuman tinggi kafein, juga ditemukan pada minuman berbahan coklat, dan soft drink, kafein dapat menyebabkan bayi lahir dengan bobot di bawah normal.

Konsumsi ikan
Hindari ikan makarel dan tuna. Kedua ini umumnya tinggi akan kandungan merkuri.  Daging setengah matang Memakan daging yang dimasaka setengah matang, Meningkatkan risiko terinfeksi bakteri dan infeksi Toxoplasma, E. coli, Listeria dan Salmonella. Hal ini berdampak pada janin yang dikandung.

Kecambah mentah
Seperti lobak, toge, cengkeh, kecambah mentah dapat saja mengandung Salmonella. Konsumsilah dalam keadaan matang.
Susu dan keju mentah  Pada dua jenis konsumsi ini, sering ditemukan Listeria, Salmonella, E. coli dan Campylobacter. Efeknya serius terhadap kandungan.

Seafood mentah
Meski hanya berdampak pada sang ibu, inveksi yang disebabkan norovirus pada seafood, seperti udah, remis, kepiting dan kerang, namun efeknya bisa melemahkan.  

Buah atau sayur yang belum dicuci
Permukaan buah atau sayuran yang belum dicuci, kerap menjadi sumber bakteri dan parasit. Intinya adalah higienis sebisa mungkin.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: