JAKARTA, FIN.CO.ID- Juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Sigit Widodo mengatakan, dirinya hingga saat ini masih menunggu pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mengutuk pengeroyokan dosen UI Ade Armando.
"Saya juga masih menunggu Pak Anies Baswedan ikut mengutuk kekejian gerombolan intoleran radikal itu pada Bang Ade Armando. Saya yakin Pak Anies seorang negarawan yang juga menjunjung tinggi kemanusiaan yang adil dan beradab," kata Sigitt dikutip keterangan tertulisnya, Selasa 19 April 2022.
Sigit mengatakan, apa yang dikatakan oleh Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, tentang tuduhan keterlibatan relawan Anies Baswedan dalam pengeroyokan Ade Armando, hanya merupakan bentuk kecurigaan semata.
Untuk itu, Sigit berharap agar Anies Baswedan ikut angkat bicara mengklarifikasinya.
(BACA JUGA: Tsamara Amany Keluar dari PSI, Politisi Demokrat Malah Bilang Begini)
"Apa yang disampaikan Sis Grace sebenarnya hanya menyuarakan kecurigaan yang sudah berkembang di masyarakat. Justru seharusnya Pak Anies Baswedan bisa menggunakan pertanyaan Sis Grace ini untuk melakukan klarifikasi," ucapnya.
Sigir mengatakan, tidak ada yang salah dengan pernyataan Grace Natalie. Sebab dalam pernyataannya, Grace menggunakan kata 'jika'. Dia bilang, statemen Grace adalah condition precedent.
"Analisa Sis Grace merupakan condition precedent, artinya pernyataannya akan menjadi benar apabila kondisi yang mendahuluinya benar," ucapnya.
Lanjut dia, bahwa, mempertanyakan menyebarnya ajakan untuk menganiaya Ade Armando melalui tangkapan layar percakapan WhatsApp Grup bernama ‘Relawan Anies Apik 4’ adalah hal yang lumrah.
(BACA JUGA: Viral, Ada Rizieq Shihab di Pameran Kaligrafi JIC, Anies: Semoga Bisa Jadi Daya Tarik Wisata Religi )
"Foto ini sdh menyebar luas sebelum ditayangkan oleh Cokro TV, bahkan ajakan serupa sempat muncul di akun twitter @MasAchep yang kemudian dihapus," katanya.
"Kecurigaan keterlibatan Relawan Anies juga sulit dihindari karena salah satu tersangka penganiayaan Bang Ade Armando yang tertangkap, bernama Arif Ferdini, tercatat bergabung dengan Brigade 08, salah satu organ Relawan Anies Baswedan," sambung dia.
Dia berujar bahwa tersangka pemukulan bernama Arif ini pernah bergabung dengan Brigade 08. Salah satu organ Relawan Anies Baswedan.
"Kabarnya sih, dia sudah keluar dari organ itu sejak 2017, meski saat menganiaya dia menggunakan seragam Brigade 08. Jejak digital foto tersangka bersama Pak Anies juga sudah menyebar" tuturnya.
