Mudik Lebaran 2022, Cipali atau Dari Jakarta Menuju Semarang Paling Rawan, Bakal Ada Tiga Skenario Ini

Mudik Lebaran 2022, Cipali atau Dari Jakarta Menuju Semarang Paling Rawan, Bakal Ada Tiga Skenario Ini

Antisipasi kemacetan di jalur mudik Lebaran-ist-net

JAKARTA, FIN.CO.ID - Ada tiga skema rekayasa lalu lintas yang akan diterapkan Kementerian Perhubungan pada periode angkutan mudik Lebaran 2022.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, tida skenario bisa dilakukan mulai 25 April atau 28 April. 

(BACA JUGA:Pemerintah Sarankan Mudik Lebih Awal, Menhub: Sudah Dua Tahun Tidak Mudik, Mereka Sangat Merindukan Itu)

"Dari apa yang kita bahas tadi pertama kali sudah disampaikan bahwa kita ada tiga macam skenario. Bisa dilakukan mulai tanggal 28, atau juga bisa tanggal 25," kata Budi Karya, Jumat, 15 April 2022. 

Menhub Budi Karya menyampaikan tiga rekayasa lalu lintas tersebut yaitu contra flow, one way, dan penerapan ganjil genap di jalan tol.

Ia menyebut sektor darat menjadi titik krusial dari penanganan kelancaran arus mudik dan balik Lebaran.

Karena berdasarkan survei yang dilakukan Balitbanghub, sekitar 47 persen dari 85,5 juta orang yang diprediksi akan melakukan mudik akan menggunakan jalur darat.

(BACA JUGA:Penyesuaian Harga Pertalite dan Elpiji 3 Kg, PKS: Menteri ESDM Jangan Buat Masyarakat Panik!)

Baik kendaraan pribadi (mobil dan sepeda motor) maupun angkutan darat (bus dan angkutan penyeberangan ataupun lainnya).

"Kita akui bahwa Cipali atau dari Jakarta menuju Semarang adalah daerah paling rawan sehingga perlu rekayasa lalu lintas," ujar Budi.

Lebih lanjut Menhub mengungkapkan pihaknya terus melakukan kalkulasi simulasi yang akurat sejalan dengan kondisi di lapangan.

Ia juga meminta kepada pemangku kepentingan agar dapat memformulasikan secara teknis terkait rekayasa lalu lintas, sehingga dapat direkomendasikan kepada Presiden Joko Widodo.

(BACA JUGA:Raffi Ahmad Tak Ikut Liburan Bersama Nagita Slavina, Lebih Pilih Bersama Chandrika Chika )

“Pasalnya saat ini bisa saja bukan hanya masyarakat yang mudik melakukan perjalanan tetapi yang berwisata juga. Maka dari itu perlu antisipasi dan solusi penanganan yang baik,” katanya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: