Rapat Komisi V, Menteri PUPR Sampaikan Kinerja Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Selama 2021-2022

Rapat Komisi V, Menteri PUPR Sampaikan Kinerja Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Selama 2021-2022

Ilustrasi - Pembangunan tanggul penahan abrasi air laut oleh Kementerian PUPR-Birkompu-

JAKARTA, FIN.CO.ID - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melakukan penanganan infrastruktur rusak pascabencana di Provinsi Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Jawa Timur, dan Sumatera Barat . 

Percepatan penanganan dilaksanakan sekitar 987 kegiatan guna pemulihan fungsi penyediaan sumber daya air, konektivitas jalan dan jembatan, permukiman, dan perumahan. 

(BACA JUGA:Selesaikan 61 Bendungan hingga 2024, Kementerian PUPR Optimalkan Potensi Irigasi Premium 1,2 Juta Hektare)

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, Indonesia terletak pada zona tektonik yang sangat aktif atau biasa disebut 'Pacific Ring of Fire' yang menyebabkan wilayah Indonesia rawan bencana gempa bumi. 

"Penanganan bencana dilaksanakan sesuai dengan tahapan siklus bencana meliputi pra bencana dengan melakukan pencegahan dan mitigasi serta kesiapsiagaan, pada saat bencana terjadi kita melakukan tahap tanggap darurat, dan pasca bencana berupa kegiatan pemulihan  (rehabilitasi dan rekonstruksi)," kata Menteri Basuki saat Rapat Kerja bersama Komisi V DPR RI di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa 12 April 2022. 

Di Provinsi Sulawesi Tengah, penanganan pascabencana gempa dan likuifaksi di  sebanyak 343 kegiatan, dengan progres 60 persen selesai, 6 persen on-going, dan sisanya 34 persen dalam persiapan. 

Kegiatan yang dilakukan diantaranya bidang SDA berupa rehabilitasi dan rekonstruksi pembangunan Tanggul Laut Pengaman Pantai Teluk Palu, bidang jalan dan jembatan berupa rekonstruksi dan pembangunan 9 ruas jalan dan 12 jembatan, serta penanganan lereng di jalan nasional.

(BACA JUGA:Kementerian PUPR Selesaikan Rehabilitasi Dua Pasar Rakyat di Jawa Tengah)

Di bidang Perumahan sebanyak 28 kegiatan, dengan progres 61 persen selesai dan 39 persen dalam persiapan, salah satunya pembangunan 8.788 unit hunian tetap (huntap). 

Selain hunian  yang memenuhi standar, infrastruktur penunjang bidang permukiman juga dibangun sebanyak 268 kegiatan, dengan progres 66 persen selesai, 3 persen on-going, dan 30 persen dalam persiapan.

Pekerjaan tersebut diantaranya rehabilitasi, optimalisasi dan pembangunan 9 SPAM di Sulawesi Tengah.

Selanjutnya penanganan pasca bencana gempa di Provinsi Sulawesi Barat sebanyak 158 kegiatan, dengan progres 65 persen selesai, 34 persen on-going, dan 1 persen dalam persiapan. 

(BACA JUGA:Brantas Abipraya Sokong Masa Depan Energi Hijau Lewat Anak Usahanya)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: