Debat Panas, Said Didu Semprot Staf Kemenkeu: Jangan Makan Gaji dari Rakyat tapi Membodohi Rakyat!

Debat Panas, Said Didu Semprot Staf Kemenkeu: Jangan Makan Gaji dari Rakyat tapi Membodohi Rakyat!

Kolase: Said Didu (kiri). Prastowo Yustinus (kanan) -Istimewa-

JAKARTA,FIN.CO.ID- Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu dan Staf Khusus Menteri Keuangan, Prastowo Yustinus saling bersahut di sosial media twitter. 

Said Didu meminta agar Prastowo tidak membodohi rakyat. Sebab Prastowo digaji menggunakan uang rakyat. 

"Mas @prastow selalu menyederhanakan persoalan. Coba mas jelaskan bagaimana sektor informal seperti petani, warteg, tukang ojeg, bakul pasar, peternak dll bebas dari kenaikan harga karena PPN? Janganlah makan gaji dari rakyat tapi membodohi rakyat. Maaf saya balas kata-kata kasar anda" tulis Said Didu akun @msaid_didu dikutip Sabtu 2 April 2022.

(BACA JUGA:Apdesi Dukung Jokowi 3 Periode, Said Didu Bilang: Kades Disogok Pake Uang Rakyat Demi Jabatan)

Mulanya, Said Didu menyinggung kenaikan pajak pertambahan nilai alias PPN dari 10 persen ke 11 persen. Said Didu bilang, PPN naik maka semua bahan barang akan ikut naik. 

"Hari ini muncul banyak berita dan mention barang-barang yang katanya tidak naik karena kenaikan PPN.  Janganlah membodohi rakyat seperti itu. Barang yang tidak kena PPN dipastikan naik juga karena bahan baku untuk produksi, alat produksi serta untuk distribusi akan naik karena kenaikan PPN, maka semua akan naik," ujar Said Didu. 

Prastowo Yustinus kemudian menyanggah pernyataan Said Didu tersebut. Dia menilai Said Didu tidak membaca. 

(BACA JUGA:Yustinus Prastowo Komentari Pendeta Gilbert: Penghasilan Hamba Tuhan yang Nominalnya Aduhai Terutang Pajak )

"Nah, inilah kalau tidak mau membaca, belajar, dan mendengarkan, langsung nge-judge. Pak @msaid_didu pasti paham fasilitas dalam supply chain. PPN dibebaskan atau tidak dipungut dan mekanisme pengkreditan pajak justru untuk menghindari distorsi harga. Please jangan bodohi pengikutmu, Pak," kata Prastowo. 

Prastowo menilai Said Didu kerap mengkritik pemerintah karena sudah ada kebencian sejak awal. 

"Memang faktanya demikian. Namun gimana lagi namanya sudah benci," kata Prastowo. 

Said Didu lantas menilai bahwa Prastowo senang menyerang pribadi lawan debat daripada menjawab substansi. 

"Mas @prastow yth, tugas anda memang menyerang pribadi orang-orang yang kritisi kebijakan pemerintah? Sudah berapa orang yg anda perlakukan seperti itu? Apakah fasilitas negara dan gaji dari uang rakyat untuk menyerang pribadi orang yang kritisi kebijakan pemerintah? Mari berdebat substansi," tutur Didu. 

Diketahui, pemerintah resmi menaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 10 persen menjadi 11 persen. Kenaikan tarif PPN ini berlaku hari Jumat 1 April 2022.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: