Mengapa Kecoa Selamat dari Tubrukan Meteor 65 Juta Tahun Lalu, sementara Dinosaurus dan Hewan Lainnya Punah

Mengapa Kecoa Selamat dari Tubrukan Meteor 65 Juta Tahun Lalu, sementara Dinosaurus dan Hewan Lainnya Punah

Kecoa Selamat dari Tubrukan Meteor 65 Juta Tahun Lalu, Dinosaurus Punah | Image oleh 12222786 dari Pixabay--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Chicxulub adalah asteroid yang menubruk Bumi sekitar 65 juta tahun lalu. Efeknya dari Chicxulub ini, adalah berakhirnya era Mesozoikum.

Akibat hantaman asteroid berdiameter antara 11 hingga 81 km itu, terciptalah kawah besar di semenanjung Yucatan, Meksiko, yang masih ada hingga saat ini.

Ada pun luas kawah yang terbentuk dari tubrukan Chicxulub ke Bumi ini, memiliki diameter 150 km, dan merupakan kawah terbesar kedua di Bumi ini.

(BACA JUGA:Planet Lonjong Tertangkap Teleskop ESA)

Efeknya, salah satu yang musnah dari muka Bumi kala itu, adalah dinosaurus.

Menariknya, nenek moyang kecoa, yang pada masa itu sudah eksis, ternyata mampu selamat, dan meninggalkan keturunan mereka hingga era modern ini.

Pertanyaannya, bagaimana kecoa dapat selamat dari tubrukan meteor, yang kala itu juga memicu terjadinya erupsi gunung-gunung berapi, yang berada dalam jangkauan seribu mil dari lokasi tubrukan itu.

Usut punya usut, tubuh kecoa ternyata dilengkapi dengan kemampuan bertahan di medan yang berat, termasuk kehancuran yang disebabkan meteor.

Memiliki desain tubuh yang tipis, kecoa mampu menyelinap ke tempat-tempat yang sempit, membantu mereka selamat dari efek yang disebabkan Chicxulub.

Menurut ahli, ketika suhu bumi melonjak naik akibat tubrukan keras itu, dan di saat kebanyakan spesies hewan musnah, namun tidak dengan kecoa.

Dengan karakteristik tubuhnya itu, kecoa mampu bersembunyi antara celah-celah tanah, yang memberikan mereka perlindungan dari panas di permukaan bumi.

Namun setelah itu, langit Bumi lalu diselimuti oleh debu-debu hitam yang disebabkan dari tubrukan Chicxulub.

Tanaman yang bergantung pada sinar matahari, tidak lagi mampu bertahan hidup. Demikian pula dengan hewan-hewan yang bergantung pada tumbuhan untuk tetap survive.

Di sini pula, karakteristik kecoa membuatnya tetap bertahan sebagai penyintas. termasuk dalam hewan omnivora, kecoa mampu bertahan hidup dengan apa pun yang tersedia di sekitarnya.

Tidak pilih-pilih ketika bicara soal makan, membuat serangga kecil yang bagi kebanyakan orang dianggap menjijikan itu, mampu bertahan hingga saat ini. Demikian seperti dilansir EeathSky.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: