Masyarakat yang Dukung Jokowi 3 Periode Cuma 5 Persen, Mayoritasnya Malah Menolak

Masyarakat yang Dukung Jokowi 3 Periode Cuma 5 Persen, Mayoritasnya Malah Menolak

Presiden Joko Widodo (Jokowi).-@Jokowi-Instagram

JAKARTA, FIN.CO.ID - Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei bertajuk Sikap Publik terhadap Penundaan Pemilu. Survei tersebut menunjukkan hanya 5 persen masyarakat yang mendukung gagasan Joko Widodo (Jokowi) untuk menjabat presiden selama tiga periode.

Selain itu, hasil survei juga menunjukkan sebanyak 73 persen masyarakat menilai ketentuan masa jabatan presiden maksimal dua periode harus dipertahankan.

"Hanya 15 persen yang menilai ketentuan tersebut harus diubah," kata Direktur Riset SMRC Deni Irvani dalam video yang disiarkan melalui kanal YouTube SMRC TV, Jumat, 1 April 2022.

(BACA JUGA:SBY Tegas Tolak Jabatan 3 Periode, Netizen: Bapak Negarawan Sejati, Tak Ada Niat Apalagi Minta Tunda Pemilu)

Deni menjelaskan, dari 15 persen publik yang menilai masa jabatan presiden harus diubah, 61 persen (atau sekitar 9 persen dari total populasi) ingin masa jabatan presiden hanya satu kali (untuk 5, 8, atau 10 tahun). Yang ingin lebih dari dua kali (masing-masing 5 tahun) hanya 35 persen atau hanya sekitar 5 persen dari total populasi. 

Deni menambahkan, pendapat warga yang mayoritas ingin mempertahankan ketentuan masa jabatan presiden maksimal dua periode ini konsisten dalam 3 kali survei, pada Mei 2021, September 2021, dan Maret 2022.

“Ide menambah periode jabatan presiden bukanlah aspirasi yang umum di masyarakat. Hanya sekitar 5 persen warga yang setuju dengan pandangan itu. Publik pada umumnya ingin seorang presiden hanya menjabat maksimal dua periode saja,” kata Deni.

(BACA JUGA:Pengamat Duga Peran Luhut Dukung Jokowi 3 Periode, Setelah Ketua Partai, Kini Muncul Kepala Desa)

Adapun survei dilakukan pada 1220 responden yang dipilih secara acak dengan metode stratified multistage random sampling terhadap keseluruhan populasi atau warga negara Indonesia yang sudah memiliki hak pilih, yakni mereka yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah. 

Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 1027 atau 84 persen. Sebanyak 1027 responden ini yang dianalisis. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,12 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (asumsi simple random sampling). Wawancara tatap muka dilakukan pada 13-20 Maret 2022.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Rizky Agustian

Tentang Penulis

Sumber: