Akun Twitter Resmi Pemkot Bekasi Diretas, Pelaku Me-Retweet Akun-Akun Kripto

BEKASI, FIN.CO.ID - Akun twitter resmi @pemkotbekasi milik Pemerintah Kota Bekasi diretas oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, peretasan tersebut terjadi mulai dari Rabu malam hingga siang hari ini.

Menurut pantauan fin.co.id saat membuka akun twitter resmi milik Pemkot Bekasi tersebut, terlihat oknum yang meretas me-retweet akun-akun token bored ape kripto. 

Selain di retas penggunaan akunnya, nama akun twitter pun dirubah oleh oknum tersebut menjadi titik sembari mementions akun akun yang tidak diketahui penggunanya.

(BACA JUGA:Suporter Kota Bekasi Tak Pernah Di Ajak Diskusi Mengenai Club Baru Bekasi FC)

Akun twitter resmi Pemkot Bekasi yang sudah centang biru ini sudah memiliki jumlah followers sebanyak 72.475 dan mengikuti akun lainya sebanyak 303, selain itu akun resmi Pemkot sudah memiliki tweet sebanya 24.222 Twet.

Saat di konfirmasi Hudi Wijanto selaku Kepala Dinas Komunikasi Informasi Statistik dan Persandian (Diskominfostandi), mengatakan pihaknya saat ini tengah melakukan penyelidikan dan pengecheckan lebih lanjut terkait adanya peretasan tersebut.

"Lagi di cek dulu" ucap Hudi Wijanto saat di konfirmasi perihal peretasan, Kamis 24 Maret 2022. 

(BACA JUGA:Inggris Bantu Ukraina Kirim 6.000 Rudal dan Uang untuk Gaji Tentara)

Lanjutnya saat ini pihak terkait juga tengah melakukan verifikasi lebih lanjut, untuk menelusuri asal muasal peretasan akun twitter milik Pemkot Bekasi tersebut.

"Lagi di verifikasi dulu untuk kelanjutannya" ungkapnya.

Selain itu fin.co.id sempat melakukan pemantauan scroll ke bawah akun twitter Pemkot Bekasi tersebut, terlihat seluruh akun yang di retwett oleh peretas tersebut merupakan akun dari akun asing luar negeri bukan berasal dari dalam negeri.

(BACA JUGA:Flamboyan Sejati, Vicky Prasetyo 'Gebet' Maria Ozawa)

Hudi Wijanto juga menambahkan informasi bagi masyarakat yang ingin menyampikan laporan ataupun pengaduan dapat menghubungi Call Center Pemkot Bekasi di nomor 1500-444. (Tuahta Simanjuntak)