Jatuh Menukik Tajam, Penumpang China Eastern Airlines Tak Ada yang Selamat, Otoritas Anggap Aneh

Jatuh Menukik Tajam, Penumpang China Eastern Airlines Tak Ada yang Selamat, Otoritas Anggap Aneh

Pesawat China Eastern Airlines dengan 132 penumpang dan kru yang jatuh di Daerah Otonomi Guangxi, China, Senin (21/3/2022) sore.-ist-net

GUANGXI, FIN.CO.ID- Otoritas China memastikan tidak ada satu pun korban dalam peristiwa kecelakaan China Eastern Airlines yang selamat. 

Sebelumnya sempat disebut-sebut bahwa pesawat yang terjatuh itu adalah milik maskapai China Airlines.

Menanggapi hal itu, Sales Representative Indonesia Branch China Airlines, Chriestine-Gio Fanny, memberikan bantahan.

(BACA JUGA:Kemenhub: Kecelakaan Pesawat China Eastern Airline yang Gunakan Boeing 737-800 NG Jadi Perhatian)

"Itu bukan pesawat China Airlines yang (tampak dalam) kejadian. Kami China Airlines maskapai asal Taiwan," jelasnya kepada redaksi fin.co.id melalui pesan WhatsApp dan email redaksi, Kamis, 24 Maret 2022. 

Pihak China sendiri juga menganggap jatuhnya pesawat jenis Boeing 737-800 di Daerah Otonomi Guangxi, Senin 21 Maret 2022 itu sangat jarang terjadi dan janggal.

"Tak ada seorang pun dari 132 penumpang di dalam pesawat yang kecelakaan itu yang berhasil ditemukan," demikian pejabat Badan Penerbangan Sipil China (CAAC) dalam pernyataan pers di Nanning, ibu kota Guangxi, Selasa 22 Maret malam.

Upaya pencarian dan penyelamatan masih terus dilakukan di lokasi kejadian di perbukitan Kabupaten Tengxian, Guangxi.

Otoritas penerbangan menyebut peristiwa tersebut terjadi secara tiba-tiba, tanpa terlihat ada asap di udara sebelumnya.

"Kondisi jatuhnya yang vertikal itu sangat janggal," kata otoritas.

(BACA JUGA:Garuda Indonesia Pantau Investigasi Jatuhnya Pesawat Boeing 737-800NG Milik China Eastern Airline)

CAAC mengungkapkan bahwa pesawat bernomor penerbangan MU-5735 yang berangkat dari Kunming tujuan Guangzhou itu berada di ketinggian 8.900 meter saat memasuki wilayah kendali lalu lintas udara (ATC) Guangzhou pada Senin pukul 14.17 waktu setempat (13.17 WIB).

Namun level ketinggian itu menurun secara tiba-tiba pada pukul 14.20, Kepala Kantor Keselamatan Penerbangan CAAC Zhu Tao mengatakan.

Petugas ATC Guangzhou berulang kali melakukan panggilan kepada awak pesawat tersebut, namun tidak ada respons sama sekali.

Zhu mengatakan pesawat tersebut hilang dari pantauan radar pada pukul 14.23 dan kemudian ditemukan jatuh di wilayah Kabupaten Tengxian, yang secara administratif berada di bawah Pemerintah Kota Wuzhou.

(BACA JUGA:Kemenhub: Kecelakaan Pesawat China Eastern Airline yang Gunakan Boeing 737-800 NG Jadi Perhatian)

Ia memastikan tidak ada satu pun warga negara asing di dalam pesawat MU-5735 itu.

"Otoritas belum mendapatkan petunjuk jelas yang menyebabkan peristiwa kecelakaan itu terjadi," ujarnya.

Kepala China Eastern Airlines Cabang Kunming, Provinsi Yunnan, Sun Shiying, menyatakan telah berhasil menghubungi keluarga dari 123 penumpang dalam jangka waktu 24 jam pascakecelakaan.

Lebih dari 2.000 orang dilibatkan dalam upaya pencarian para korban, termasuk dengan menurunkan berbagai jenis alat.

"Medan lokasi kecelakaan di hutan puncak perbukitan sangat menyulitkan upaya pencarian kotak hitam sehingga kami hanya bisa mengandalkan drone dan staf," kata Zhu Xiaodong dari SAR Guangzhou, yang turut melakukan pencarian dengan mengerahkan drone, sebagaimana dikutip media setempat.

Boeing China bersama China Eastern Airlines serta beberapa pakar teknis juga dilibatkan oleh CAAC untuk melakukan investigasi lebih lanjut. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: antara