Permintaan Sangat Kuat, Harga Emas Bertahan di Level USD2.000 Per Ounce

Permintaan Sangat Kuat, Harga Emas Bertahan di Level USD2.000 Per Ounce

Emas batangan internasional/Ilustrasi-Photo by Michael Steinberg from Pexels-

JAKARTA, FIN.CO.ID - Harga emas bertahan di level psikologis USD2.000 karena permintaan aset safe-haven yang begitu kuat sejak konflik Rusia - Ukraina terjadi. 

Harga emas di pasar spot melonjak 1,3 persen menjadi USD1.993,22 per ounce, setelah sebelumnya mencapai level tertinggi sejak 19 Agustus 2020 di USD2.002,31.

Emas berjangka Amerika Serikat ditutup melambung 1,5 persen menjadi USD1.995,90 per ounce.

(BACA JUGA:Cek Disini, Harga Emas 24 Karat UBS dan Antam Senin 7 Maret 2022 )

"Jika kita tidak melihat semacam de-eskalasi (antara Rusia dan Ukraina) segera, kita akan mendapati emas pada rekor tertinggi lebih cepat," kata Jim Wyckoff, analis Kitco Metals, dikutip dari Reuters, Selasa 8 Maret 2022.

"Pasar saham dalam situasi yang kacau sekarang. Kita akan terus melihat tekanan jual dan itu juga  bullish  bagi logam tersebut."

Indeks utama Wall Street merosot 1 persen karena lonjakan harga minyak mentah memicu kekhawatiran tentang inflasi spiral.

(BACA JUGA:Kenaikan Harga Komoditas Jadi Sentimen Penguatan IHSG Sepekan Kedepan)

Emas dianggap sebagai penyimpan nilai yang aman selama masa ketidakpastian politik dan keuangan. Emas juga dipandang sebagai lindung nilai terhadap kenaikan inflasi.

Perak turun 0,4 persen menjadi USD25,57 per ounce, sementara platinum melemah 0,5 persen menjadi USD1.116,01 per ounce.  

Harga paladium di pasar spot turun 0,9 persen menjadi USD2.976,21 per ounce pada pukul 02.29 WIB, setelah mencatat level tertinggi sepanjang masa USD3.440,76 di awal sesi. 

(BACA JUGA:Wuih... Arab Saudi Bakal Gelontorkan Riyal Buat Proyek IKN Nusantara )  

Paladium turun dari rekor tertinggi, setelah pejabat Rusia dan Ukraina mengadakan putaran ketiga pembicaraan gencatan senjata, mendorong beberapa investor untuk mengunci keuntungan dari reli yang tajam.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: