Tandon Air Untuk Atasi Banjir di Kampung Gaga Tangerang Tidak Efektif, Pemkab Rencanakan Relokasi Warga

Tandon Air Untuk Atasi Banjir di Kampung Gaga Tangerang Tidak Efektif, Pemkab Rencanakan Relokasi Warga

Warga dan Aparat di Kampung Gaga, Desa Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang, Banten, Sedang Menyedot Air yang Menggenang ke Dalam Tandon.--

TANGERANG, FIN.CO.ID -- Tandon air yang dibangun oleh pihak swasta guna mengatasi banjir di Kampung Gaga, Desa Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang, Banten, disebut tidak efektif.

Pasalnya, tandon air seluas 2.000 meter persegi itu belum mampu menampung debit air akibat curah hujan maupun rob yang membuat kampung Gaga kerap terendam banjir.

"Pembuatan tandon (tidak efektif tidak bisa menampung kapasitas air. Karena bukan hanya dari situ saja airnya. Ketika laut naik air masuknya kesitu belum lagi ditambah dengan curah hujan," kata Camat Teluknaga Zamzam Manohara kepada FIN.CO.ID di Tangerang, Senin 7 Maret 2022.

(BACA JUGA:Banjir Meme, Maguire Trending di Twitter dan Jadi Bullyan Netizen)

Menurut Zamzam, tidak efektifnya pembuatan tandon air itu dikarenakan secara topografi kampung Gaga berada di posisi paling rendah.

Posisi ini, kata dia, membuat kampung Gaga menjadi titik kantung sehingga saat curah hujan tinggi ataupun terjadi Rob air yang ditampung pada tandon akan tetap meluap ke pemukiman warga.

"Jadi walaupun pemda dan pihak-pihak terkait sudah membuat solusi teknis denan bikin tanggul dan tandon tetapi kaya ngisi gelas bocor. Jadi memang karena lokasinya itu jadi kantong air, paling rendah," tuturnya.

(BACA JUGA:Ribuan Rumah di Cirebon Terendam Banjir Hingga 2 Meter, Hujan Deras Hingga Meluapnya Sungai Jadi Penyebab...)

Akhirnya, Zamzam melanjutkan, pemerintah Kabupaten Tangerang berencana merelokasi warga kampung Gaga sebagai solusi terakhir untuk mengatasi banjir di daerah pesisir itu.

"Relokasi jadi solusi paling jitu dan ini sedang dalam proses. kita sedang koordinasi dengan pihak-pihak terkait, sedang tahapan proses," ungkapnya.

Dikatakan Zamzam, jika rencana relokasi ini jadi dilakukan sedikitnya ada 65 kepala keluarga (KK) yang harus pergi meninggalkan kampung Gaga.

(BACA JUGA:Kades Wanakerta Tangerang Dipolisikan Wartawan dan LSM, Ini Tuduhannya)

Mengenai tempat relokasi maupun ganti rugi, dia menerangkan, secara teknis hal itu akan menjadi tanggung jawab pihak pengembang dalam hal ini PT Agung Sedayu Group atau PIK 2.

"Pemda dalam hal ini cuma memfasilitasi saja karena nanti secara teknis jadi urusan pihak pengembang yang berdekatan dengan lokasi banjir," ujarnya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sahroni

Tentang Penulis

Sumber: