Sinergi PLN dan PT Sang Hyang Seri, Olah Sekam Padi Jadi Bahan Bakar PLTU

Sinergi PLN dan PT Sang Hyang Seri, Olah Sekam Padi Jadi Bahan Bakar PLTU

Penandatanganan nota kesepahaman antara PLN dengan PT Sang Hyang Seri untuk mengembangkan sekam padi yang selama ini terbuang menjadi bahan baku biomassa untuk program co-firing PLTU.-PLN-

JAKARTA, FIN.CO.ID - PT PLN (Persero) menggandeng PT Sang Hyang Seri (SHS) untuk mengembangkan sekam padi yang selama ini terbuang menjadi bahan baku biomassa untuk program co-firing PLTU. 

Kerja sama kedua BUMN ini ditandai dengan MoU kajian bersama dan pengembangan pengolahan sekam padi menjadi bahan baku biomassa co-firing, pada Selasa, 1 Maret 2022 di Kementerian BUMN.

Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury yang hadir menyaksikan langsung menyampaikan, kerja sama ini bisa memberikan sisi positif bagi masing-masing BUMN dari sisi revenue.

(BACA JUGA:Dukung KTT G20 dengan Energi Hijau, PLN Bangun 36 PLTS Atap 869 kWp di Bali)

“Selama ini sekam padi milik SHS menjadi waste, dengan adanya pemanfaatan sekam padi menjadi produk biomassa co-firing maka bisa menambah pendapatan perusahaan. Sedangkan dari sisi PLN juga bisa mengantongi penghematan dari sisi pengadaan bahan baku PLTU melalui program ini,” jelas Pahala dalam keterangannya, Kamis 3 Maret 2022. 

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, kerja sama ini selain untuk mengolah waste panen padi yang berupa sekam menjadi bahan baku substitusi batu bara, juga dalam rangka menekan emisi karbon dan mencapai net zero emission pada 2060 mendatang. 

Kerja sama ini sebagai proyek yang akan turut dipamerkan dalam perhelatan KTT G20 November mendatang.

(BACA JUGA:Dukung Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Operasikan 104 Unit SPKLU di 38 Kota)

"Kerja sama PLN dan SHS menjadi langkah bersama untuk menekan emisi karbon. Di satu sisi, kerjasama ini juga bisa meningkatkan efisiensi dua BUMN dalam mengelola waste menjadi bahan bernilai," ujar Darmawan.

Sekam padi merupakan salah satu dari sederet bahan baku yang bisa diolah menjadi biomassa. Hingga 2025, PLN membutuhkan kurang lebih 10,2 juta ton biomassa untuk menjadi subtitusi 10 persen kebutuhan batu bara di PLTU. 

"Melalui program co-firing batu bara dengan biomassa ini, kita bisa mengubah rantai pasok yang biasanya terjadi B to B menjadi berbasis kekuatan rakyat," tambah Darmawan.

(BACA JUGA:PLN Resmikan Layanan Listrik Tanpa Padam di Labuan Bajo, Dukung Destinasi Pariwisata Super Prioritas)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: