Nasional

Jokowi Kasih Perhatian ke Rakyat Myanmar, Harus Segera Menikmati Perdamaian dan Kesejahteraan

JAKARTA,FIN.CO.ID - Presiden Joko Widodo memberikan perhatian kepada masyarakat Myanmar, yang menurutnya, harus segera menikmati perdamaian. 

Jokowi mengatakan, harus ada solusi adil bagi masyarakat Myanmar karena berhak menikmati perdamaian, kesejahteraan dan alam demokrasi.

"Kita harus membantu memberikan solusi yang adil untuk rakyat Myanmar. Tidak bisa ditunda-tunda lagi," kata Jokowi, melalui akun twitternya, Rabu, 23 Februari 2022.

(BACA JUGA:Jokowi Pamer Ini di Hadapan Buruh Internasional, Bilang Sudah Ringankan Beban Pekerja)

Ia menyampaikan, seluruh pihak tidak boleh lelah untuk terus membantu rakyat Myanmar. 

Rakyat Myanmar, berhak untuk menikmati perdamaian, kesejahteraan dan demokrasi, tambahnya.

“Kita tidak boleh lelah untuk terus membantu rakyat Myanmar. Bersama-sama kita pasti bisa membantu mereka,” ucap dia.

(BACA JUGA:Patung Jokowi Sudah Tiba di Lombok, Segera Dipasang di Sirkuit Mandalika )

Jokowi kerap menyuarakan isu-isu penanganan krisis di Myanmar dalam berbagai kesempatan. 

Saat bertemu pemimpin Singapura, dia menyampaikan keprihatinan atas situasi di Myanmar dan menekankan pentingnya penerapan lima butir konsensus ASEAN bagi Myanmar.

“Kita sangat prihatin melihat perkembangan situasi di Myanmar. Indonesia dan Singapura memiliki pandangan yang sama mengenai pentingnya pelaksanaan Five-Point Consensus,” ujar dia.

Para pemimpin ASEAN telah menyepakati lima butir konsensus ASEAN untuk krisis Myanmar. 

Konsensus itu sebagai tindak lanjut pengambil alihan kekuasaan di Myanmar oleh militer Myanmar setelah kudeta Presiden Myanmar, Win Myint, dan Penasihat Negara Myanmar, Aung San Suu Kyi.

Lima butir konsensus itu secara umum berfokus pada penghentian kekerasan, pengiriman bantuan kemanusiaan, dialog konstruktif segala pihak, utusan khusus Ketua ASEAN memfasilitasi mediasi dan dialog, serta kunjungan utusan khusus ASEAN ke Myanmar.

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, dalam ASEAN Foreign Ministers' Retreat pada Kamis (17/2) menyebutkan belum ada kemajuan signifikan dalam penerapan lima butir konsensus ASEAN di Myanmar.

“Kita semua masih sangat concern terhadap situasi di Myanmar, termasuk tidak adanya kemajuan signifikan dalam implementasi lima poin konsensus ASEAN (Five-Point of Consensus/5PCs)," ujarnya. 

"Semua negara ASEAN, mengharapkan adanya kemajuan implementasi 5PCs,” sambungnya.

Implementasi lima butir konsensus, kata dia, penting bagi rakyat Myanmar, bagi tercapainya stabilitas dan perdamaian di kawasan, dan juga penting bagi kredibilitas ASEAN.

Admin
Penulis