Bitcoin Cs Melemah Pada Selasa 22 Februari 2022, Konflik Geopolitik Rusia-Ukraina Jadi Penyebab

Bitcoin Cs Melemah Pada Selasa 22 Februari 2022, Konflik Geopolitik Rusia-Ukraina Jadi Penyebab

Bitcoin serta aset kripto lainnya bergerak melemah pada perdagangan Selasa 22 Februari 2022. Konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina yang menyeret AS serta NATO membuat aset berisiko ditinggalkan investor yang berailih ke aset safe-haven-Photo by David McBee -Pexels

JAKARTA, FIN.CO.ID - Bitcoin, Ethereum dan Kripto berkapitalisasi pasar utama serta lainnya terpantau terjun bebas, walaupun sehari sebelumnya sempat menguat dalam perdagangan Senin 21 Februari 2022. 

Pelemahan tersebut didorong oleh sentimen dari ketegangan geopolitik antara Rusia dengan Ukraina beserta Amerika Serikat (AS) yang masih belum mereda hingga hari ini.

Bitcoin dan sebagian besar kripto utama kembali karam di tengah meningkatnya kembali ketegangan geopolitik antara Rusia-Ukraina. Pidato Presiden Rusia, Vladimir Putin menarik dunia lebih dekat ke perang.

(BACA JUGA:IHSG Berpotensi Balik Melemah, Saham BBRI dan ASII Direkomendasikan Dua Analis Berikut)

Putin mengakui dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur sebagai wilayah merdeka pada Senin dan memerintahkan pengerahan pasukan ke wilayah tersebut.

"Saya menganggap perlu untuk membuat keputusan yang seharusnya sudah dibuat sejak lama untuk mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk," kata Putin sebagaimana diwartakan CNBC International.

Putin juga mengerahkan pasukannya ke wilayah tersebut untuk "menjaga perdamaian". Alhasil, AS langsung menanggapi langkah Putin tersebut. 

(BACA JUGA:Harga Gula Pasir Melonjak di Pasaran, Ada yang Capai Rp17.300 per Kg)

Jen Paski, salah satu pejabat di Gedung Putih mengatakan bahwa Presiden AS, Joe Biden, akan menandatangani perintah eksekutif yang melarang investasi, perdagangan dan pembiayaan oleh warga AS atau sebaliknya dari wilayah Donetsk dan Luhansk.

Sanksi yang diberikan tersebut tentunya bisa memanaskan hubungan AS dengan Rusia, belum lagi negara-negara Eropa yang kemungkinan akan mengambil langkah serupa.

Hal ini bisa membuat tensi geopolitik masih tereskalasi yang membuat sentimen pelaku pasar memburuk. Apabila sentimen pasar terus memburuk, maka aset berisiko seperti kripto dan saham akan terus dilepas oleh investor dan mereka cenderung beralih ke aset minim risiko (safe haven) seperti emas dan obligasi pemerintah.

(BACA JUGA:Harga Emas 24 Karat 22 Februari 2022 di Pegadaian: Cetakan UBS dan Antam Naik)

“Pasar crypto jatuh pada hari Selasa karena tanda-tanda peningkatan konfrontasi di wilayah Donetsk dan Luhansk, setelah sempat naik tipis di tengah secercah harapan bahwa pertemuan puncak mungkin menawarkan jalan keluar dari krisis militer terbesar Eropa dalam beberapa dekade,” kata Andrew Suhalim Chief Executive Officer Litedex Protocol,  dalam catatan untuk client.

.“Tanda-tanda Bitcoin akan menguji level di USD 30,000/koin, sudah terlihat dalam jangka pendek, selama beberapa hari dan minggu berikutnya,”  tambah Andrew dalam catatan untuk client lembar berikutnya. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugr

Tentang Penulis

Sumber: